Abstract :
INTISARI
Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah merupakan masalah kesehatan yang
jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya luas, terutama di
daerah endemik dan ketika musim hujan. Masyarakat yang buta pengetahuan tidak
siap apabila keluarganya terkena DBD sehingga tahu ketika keadaannya semakin
memburuk. Pengetahuan yang kurang dapat berpengaruh pada tindakan yang
dilakukan, karena merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya perilaku.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan DBD melalui program PSN-DBD di desa Raharja Kota Banjar.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis Deskriptif Korelasi untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan.
Pendekatan yang digunakan menggunakan Cross Sectional. Tempat penelitian yang
digunakan adalah desa Raharja RT 16 kota Banjar dengan jumlah populasi 81 kepala
Keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunaka Total Sampling. Instrumen yang
digunakan adala kuesioner tingkat pengetahuan dan lembar observasi perilaku
pencegahan.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dan
memiliki perilaku pencegahan yang buruk sebanyak 35 responden (43,2%).
Berdasarkan uji statistik Kendal Tau diperoleh nilai p value 0,000 (p < 0,05). Hasil ini
menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan
DBD.
Kesimpulan: Ada hubungan tentang tingkat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan demam berdarah melalui program pemberantasan sarang nyamuk
demam berdarah dengue (PSN-DBD) di desa Raharja, kota Banjar. Oleh karena itu
perlu adanya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan yang mudah diterima
masyarakat.
Kata Kunci: DBD, Tingkat Pengetahuan, Perilaku, PSN-DBD