Abstract :
Latar Belakang: Posyandu merupakan salah satu tempat yang paling banyak
dikunjungi untuk penimbangan balita yaitu sebesar 78,3%. Banyak kasus yang
terjadi pada balita misalnya gizi buruk, itu menunjukkan bahwa pelaksanaan
posyandu masih lemah. Kendala pelaksanaan posyandu salah satunya yaitu
tempat yang representatif dan adanya kader posyandu. Waktu yang dibutuhkan
untuk ikut berpartisipasi ke posyandu paling jauh membutuhkan waktu 16
sampai dengan 30 menit dan kurang dari 15 menit untuk yang dekat. Peran
kader sangat penting karena kader bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu, jika kader tidak aktif maka kegiatan tersebut menjadi tidak
lancar.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan jarak rumah dan peran kader posyandu
dengan partisipasi kunjungan balita di Desa Patalan Jetis Bantul.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan kepada balita berusia 1-5 tahun yang terdata di
Puskesmas Jetis 2 Bantul sebanyak 85 orang yang diambil dengan Accidental
Sampling, analisa data dilakukan dengan menggunakan chi square, untuk jarak
rumah dan peran kader posyandu menggunakan kuesioner sedangkan
partisipasi kunjungan balita menggunakan daftar hadir. Hasil yang diperoleh
pada saat penelitian sebanyak 66 responden, 19 responden masuk ke dalam
kriteria eksklusi.
Hasil: Hasil analisis menggunakan uji statistik chi square untuk jarak rumah
0.000 (P<0,05) dengan nilai koefisien korelasi 0.525 dan untuk peran kader
posyandu 0.039 (P<0,05) dengan nilai koefisien korelasi 0.254.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jarak rumah dan peran kader
posyandu dengan partisipasi kunjungan balita di Desa Patalan Jetis Bantul
dengan ditunjukkan keeratan hubungannya sedang pada jarak rumah dan
rendah pada peran kader posyandu.
Kata Kunci: Jarak Rumah, Partisipasi, Peran Kader