Abstract :
Jumlah lansia semakin meningkat menyebabkan penyakit degeneratif juga akan
semakin meningkat salah satunya hipertensi. Masyarakat lebih mengenal obat
hipertensi sebagai salah satu pengobatan namun banyak terapi yang dapat dilakukan
untuk hipertensi salah satunya tehnik relaksasi nafas dalam yang lebih murah dan
nyaman. Mengetahui pengaruh tehnik relaksasi nafas dalam terhadap tekanan darah
lansia yang menderita hipertensi di dusun Semampir Sedayu Yogyakarta. Penelitian ini
adalah penelitian quasy exsperiment design dengan rancangan non equivalent control
group. Populasi penelitian ini seluruh lansia penderita hipertensi yang berjumlah 30
orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu mengambil
semua anggota populasi menjadi sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
yang berjumlah 30 responden, kemudian dibagi secara acak menjadi 2 kelompok, 15
kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol. Data sistol yang dikumpulkan dianalisis
menggunakan uji statistik paired t-test dan independent t-test sedangkan data diastol
menggunakan mann-whitney dan wilcoxon. Menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan pada kelompok intervensi dan kontrol sebelum perlakuan dengan (p value
sistol 0,331 dan 0,843 pada diastol). Sedangkan setelah perlakuan didapatkan (p value
sistol 0,036 dan 0,025 pada diastol) . Pada kelompok intervensi saat sebelum dan
sesudah mendapat latihan nafas dalam terjadi penurunan tekanan darah (p value sistol
0,000 dan 0,021 pada diastol). Sedangkan tekanan darah kelompok kontrol
menunjukan tidak ada penurunan yang signifikan ( p value sistol 0,334 dan diastol
0,705). Tehnik relaksasi nafas dalam berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia hipertensi. Oleh karena itu tehnik relaksasi nafas dalam dapat dijadikan
sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi.
Kata Kunci: Hipertensi, Lansia, Tehnik Relaksasi Nafas Dalam, Tekanan Darah.