Abstract :
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan penulis terhadap Pondok
Pesantren As-Salafiyyah Komplek Takhassus yang terus diminati oleh masyarakat, karena
pembelajarannya yang dapat menjadikan lulusan yang mampu menjadi pendamping agama di
masyarakat. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
implementasi pengembangan kurikulum di Pondok Pesantren As-Salafiyyah Komplek
Takhassus. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang implementasi
pengembangan kurikulum di Pondok Pesantren As-Salafiyyah Komplek Takhassus serta
kendala-kendala apa yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar pondok
pesantren as-salafiyyah komplek takhassus mlangi. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi
data, display data, dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi
sumber.
Hasil penenlitian menunjukkan: (1) Periodesasi pengembangan kurikulum di Pondok
Pesantren As-Salafiyyah Komplek Takhassus tercatat ada enam kali periodesasi hingga sekarang,
yaitu: periode 1936-1970, periode 1970-1982, periode 1982-1985, periode 1985-1995, periode 19952016
dan periode 2016-Sekarang. Setiap Periode ke periode berikutnya selalu mengalami
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kondisi pesantren dan tuntutan perubahan masyarakat.
(2) Implementasi pengembangan kurikulum di Pondok Pesantren As-Salafiyyah Komplek
Takhassus menggunakan pendekatan Grass Roots, desain pengembangan kurikulumnya
menggunakan Desain Kurikulum Berorientasi Pada Masyarakat dan proses pengembangan
kurikulumnya menggunakan model Tyler. Berikut langkah-langkahnya: (a) Menentukan
tujuan. (b) Menentukan ruang lingkup materi pembelajaran. (c) Menentukan kegiatan
pembelajaran. (d) Menentukan Metode Pembelajaran. (e) menentukan evaluasi. (3) Faktor
pendukung keberhasilan pengembangan kurikulum Pondok Pesantren As-Salafiyyah
Komplek Takhassus adalah: (a) Wilayah pondok pesantren yang memudahkan informasi
terbuka luas. (b) Banyaknya lembaga pendidikan di sekitar pondok pesantren sehingga
memudahkan untuk mengkomparasikan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. (c) Berpegang
pada prinsip Al-Muhafadhah ?Ala Al-Qodim Al-Shalih Wal Akhdhu Bi Jadid Al-Aslah yang
artinya menjaga yang lama dan mengambil atau berinovasi hal-hal yang baru yang lebih baik.
Adapun Faktor penghambat keberhasilan Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren AsSalafiyyah
Komplek Takhassus adalah: (a) Santri yang mondok di Pondok Pesantren AsSalafiyyah
rata-rata berasal dari kalangan bawah atau dari desa. (b) Istiqomah santri yang
kurang. (c) Semangat orientasi santri belum baik. (d) Tenaga pengajar yang kurang
profesional. (e) Biaya yang terbatas.