Perancangan Persuasi Sosial Membangun Sikap Apresiasi Untuk Meningkatkan Percaya Diri Penyandang Difabel Melalui Media Audio Visual
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Komputer Indonesia
Author
Setiawan, Thayib
Subject
740_Drawing & Decorative Arts.
Datestamp
2024-01-10 03:27:00
Abstract :
Difabel adalah istilah yang lebih halus untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami disabilitas. Difabel mengacu pada keterbatasan peran penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Seorang yang difabel bukanlah tidak mampu, melainkan hanya terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu. Kurangnya apresiasi terhadap difabel telah menjadi isu yang merugikan dalam masyarakat modern. Meskipun ada perkembangan positif dalam kesadaran inklusi dan hak-hak difabel, seringkali mereka menghadapi kurangnya pengakuan atas prestasi dan kemampuan mereka. Dalam konteks ini, kepercayaan diri difabel untuk berkarya dapat terganggu. Ini untuk menggambarkan bagaimana kurangnya apresiasi terhadap difabel dapat meruntuhkan kepercayaan diri mereka dalam berbagai bentuk ekspresi kreatif. Ketidakmampuan masyarakat untuk melihat dan menghargai potensi unik yang dimiliki oleh difabel telah menciptakan lingkungan di mana mereka sering merasa tidak diakui atau tidak cukup berharga. Banyak difabel mengalami keraguan diri yang mendalam, meragukan kemampuan mereka untuk berkontribusi dalam bidang seni, literatur, dan bidang kreatif lainnya. ini menggambarkan bagaimana sikap negatif terhadap difabel dapat menghambat aspirasi mereka, mengurangi motivasi untuk mencoba hal baru, dan pada akhirnya, menekan potensi kreatif yang bisa mereka tawarkan kepada dunia. perlunya perubahan paradigma masyarakat dalam mengakui dan menghargai kontribusi difabel menjadi semakin penting.
Difabel adalah istilah yang lebih halus untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami disabilitas. Difabel mengacu pada keterbatasan peran penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Seorang yang difabel bukanlah tidak mampu, melainkan hanya terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu. Kurangnya apresiasi terhadap difabel telah menjadi isu yang merugikan dalam masyarakat modern. Meskipun ada perkembangan positif dalam kesadaran inklusi dan hak-hak difabel, seringkali mereka menghadapi kurangnya pengakuan atas prestasi dan kemampuan mereka. Dalam konteks ini, kepercayaan diri difabel untuk berkarya dapat terganggu. Ini untuk menggambarkan bagaimana kurangnya apresiasi terhadap difabel dapat meruntuhkan kepercayaan diri mereka dalam berbagai bentuk ekspresi kreatif. Ketidakmampuan masyarakat untuk melihat dan menghargai potensi unik yang dimiliki oleh difabel telah menciptakan lingkungan di mana mereka sering merasa tidak diakui atau tidak cukup berharga. Banyak difabel mengalami keraguan diri yang mendalam, meragukan kemampuan mereka untuk berkontribusi dalam bidang seni, literatur, dan bidang kreatif lainnya. ini menggambarkan bagaimana sikap negatif terhadap difabel dapat menghambat aspirasi mereka, mengurangi motivasi untuk mencoba hal baru, dan pada akhirnya, menekan potensi kreatif yang bisa mereka tawarkan kepada dunia. perlunya perubahan paradigma masyarakat dalam mengakui dan menghargai kontribusi difabel menjadi semakin penting.
File :
Unikom_Thayib setiawan_Cover.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Surat pengesahan.pdf
Unikom_Thayib setiawan_BAB V.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Daftar Pustaka.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Kontak Penulis dan Kontributor.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Surat Persetujuan Publikasi.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Surat orisinalitas.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Kata pengantar.pdf
Unikom_Thayib setiawan_Daftar Isi.pdf
Unikom_Thayib setiawan_BAB I.pdf
Unikom_Thayib setiawan_BAB II.pdf
Unikom_Thayib setiawan_BAB III.pdf
Unikom_Thayib setiawan_BAB IV.pdf
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
