DETAIL DOCUMENT
Tingkat Kepuasan Pengguna Underpass Sriwijaya Kota Cimahi
Total View This Week0
Institusion
Universitas Komputer Indonesia
Author
Lumbantoruan, Hetty
Subject
710_Civic & Landscape Art. 
Datestamp
2024-01-20 04:27:51 
Abstract :
Kota Cimahi mempunyai pergerakan lalu lintas yang tinggi dengan daerah lainnya di antaranya dengan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Purwakarta. Hal ini berpengaruh pada kondisi lalu lintas di dalam Kota Cimahi. Selain itu, terdapat perlintasan Kereta Api (KA) di tengah kota yang juga berpengaruh pada kepadatan lalu lintas. Untuk mengatasi kemacetan di perlintasan Kereta Api tersebut, Pemerintah membangun jalan tidak sebidang (underpass). Pembangunan Underpass ini merupakan proyek strategis daerah Kota Cimahi yang didukung oleh Kementerian Perhubungan melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 2184 tahun 2019 tentang pemberian izin pembangunan perpotongan tidak sebidang (underpass) melintasi jalur kereta api di lokasi Km.146 +734 antara Stasiun Cimahi dengan Stasiun Gadobangkong. Underpass Sriwijaya telah beroperasi pada tahun 2022. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan Underpass Sriwijaya sekaligus mengukur tingkat kepuasan pengguna. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu (1) Reliability, (2) Responsiveness, (3) Assurance, dan (4) Tangible. Metode yang digunakan dalam analisis yaitu metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Responden pada penelitian ini adalah penduduk Kota Cimahi yang pernah melintasi Underpass Sriwijaya. Dari matriks IPA ditemukan bahwa jumlah rata-rata pada setiap indikator persepsi memiliki rata-rata tingkat kinerja terbesar pada indikator Kehandalan mengurai kemacetan lalu lintas (I.1) dimensi Reliability yaitu sebesar 4,13 %. Sedangkan jumlah rata-rata tingkat kinerja terkecil adalah dimensi Tangible pada indikator Sistem drainase (I.16). Pada setiap indikator preferensi (kepentingan) memiliki dua rata-rata tingkat kepentingan terbesar yaitu pada indikator Marka jalan (I.11), Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) (I.12) dan Tangible yaitu sebesar 4,51 dan untuk rata-rata tingkat kepentingan terkecil adalah dimensi Responsiveness pada indikator Ketanggapan petugas (pemerintah) dalam menangani keluhan pengguna jalan (I.5). Terdapat dua indikator kinerja dan kepentingan atribut layanan jalan yang perlu ditingkatkan yaitu pada indikator ke-16 mengenai kondisi jalan dan pada indikator ke-19 mengenai kebersihan Underpass Sriwijaya. Sedangkan, berdasarkan hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI ) didapatkan hasil dalam kategori puas yaitu sebesar 75,63%. 
Institution Info

Universitas Komputer Indonesia