Tingkat Aksesibilitas Kelurahan-Kelurahan Di Kota Bandung Berdasarkan Pelayanan Angkutan Kota
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Komputer Indonesia
Author
Apriyanto, Jepry
Subject
710_Civic & Landscape Art.
Datestamp
2024-01-22 01:39:34
Abstract :
Kota Bandung, yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat, mempunyai sistem angkutan transportasi yang beragam, di antaranya adalah angkuta kota (Angkot). Saat ini, layanan Angkot semakin berkurang, yang dimulai dengan beroperasinya transportasi online. Meskipun demikian, sampai saat ini Angkot masih menjadi angkutan umum yang memberikan aksesibilitas bagi penduduk Kota Bandung. Jumlah trayek Angkot yang beroperasi sebanyak 39 trayek, sedangkan kelurahan di Kota Bandung berjumlah 151 kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat aksesibilitas kelurahan- kelurahan yang ada di kota Bandung berdasarkan pelayanan angkutan kota. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software ArcGIS serta analisis deskripsi. Dari hasil analisis diperoleh klasifikasi trayek berdasarkan jumlah kelurahan yang dilewati, baik untuk rute dari asal menuju lokasi akhir trayek maupun sebaliknya dari akhir trayek kembali ke asal. Pelayanan Angkot ini diklasifikasikan menjadi 5, yaitu sangat tinggi (1 trayek), tinggi (5 trayek) sedang (13 trayek) rendah (19 trayek) dan sangat rendah (1 trayek). Trayek yang paling banyak melewati kelurahan adalah trayek (28 Elang-Ujungberung) dengan jumlah trayek keluar melayani 37 Kelurahan. Sedangkan tingkat aksesibilitas kelurahan-kelurahan berdasarkan jumlah pelayanan trayek angkutan kota terdapat 4 kelurahan yang tingkat aksesibilitasnya sangat tinggi yaitu kelurahan Ciroyom yang berada di Kecamatan Andir dengan total 25 trayek, Kelurahan Pasirkaliki yang berapa di Kecamatan Cicendo dengan total 27 trayek, Kelurahan Ciateul yang berada di Kecamatan Regol dengan total 27 trayek, dan Kelurahan Babakan Ciamis yang berada di Kecamatan Sumur Bandung dengan Total 27 trayek. Sedangkan kelurahan yang tidak mempunyai aksessibilitas berdasarkan jumlah pelayanan trayek angkutan kota yaitu 9 kelurahan diantaranya Kelurahan Wates yang berada di Kecamatan Bandung Kulon, Kelurahan Mekarwangi yang berada di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kelurahan Palasari, Cisurupan, Pasir Biru, Cipadung yang berada di Kecamatan Cibiru, Kelurahan Rancamumpang yang berada di Kecamatan Gedebage, dan Kelurahan Pasirwangi, Pasanggrahan yang berada di Kecamatan Ujungberung.
Kota Bandung, yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat, mempunyai sistem angkutan transportasi yang beragam, di antaranya adalah angkuta kota (Angkot). Saat ini, layanan Angkot semakin berkurang, yang dimulai dengan beroperasinya transportasi online. Meskipun demikian, sampai saat ini Angkot masih menjadi angkutan umum yang memberikan aksesibilitas bagi penduduk Kota Bandung. Jumlah trayek Angkot yang beroperasi sebanyak 39 trayek, sedangkan kelurahan di Kota Bandung berjumlah 151 kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat aksesibilitas kelurahan- kelurahan yang ada di kota Bandung berdasarkan pelayanan angkutan kota. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software ArcGIS serta analisis deskripsi. Dari hasil analisis diperoleh klasifikasi trayek berdasarkan jumlah kelurahan yang dilewati, baik untuk rute dari asal menuju lokasi akhir trayek maupun sebaliknya dari akhir trayek kembali ke asal. Pelayanan Angkot ini diklasifikasikan menjadi 5, yaitu sangat tinggi (1 trayek), tinggi (5 trayek) sedang (13 trayek) rendah (19 trayek) dan sangat rendah (1 trayek). Trayek yang paling banyak melewati kelurahan adalah trayek (28 Elang-Ujungberung) dengan jumlah trayek keluar melayani 37 Kelurahan. Sedangkan tingkat aksesibilitas kelurahan-kelurahan berdasarkan jumlah pelayanan trayek angkutan kota terdapat 4 kelurahan yang tingkat aksesibilitasnya sangat tinggi yaitu kelurahan Ciroyom yang berada di Kecamatan Andir dengan total 25 trayek, Kelurahan Pasirkaliki yang berapa di Kecamatan Cicendo dengan total 27 trayek, Kelurahan Ciateul yang berada di Kecamatan Regol dengan total 27 trayek, dan Kelurahan Babakan Ciamis yang berada di Kecamatan Sumur Bandung dengan Total 27 trayek. Sedangkan kelurahan yang tidak mempunyai aksessibilitas berdasarkan jumlah pelayanan trayek angkutan kota yaitu 9 kelurahan diantaranya Kelurahan Wates yang berada di Kecamatan Bandung Kulon, Kelurahan Mekarwangi yang berada di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kelurahan Palasari, Cisurupan, Pasir Biru, Cipadung yang berada di Kecamatan Cibiru, Kelurahan Rancamumpang yang berada di Kecamatan Gedebage, dan Kelurahan Pasirwangi, Pasanggrahan yang berada di Kecamatan Ujungberung.
File :
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Cover.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Lembar Pengesahan ttd.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_BAB V.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Daftar Pustaka.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Kontak Penulis dan Kontributor.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Surat Keterangan Persetujuan Publikasi.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Lembar Pernyataan Bukan Plagiat.pdf
UNIKOM_ Jepry Apriyanto_Kata Pengantar.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_Daftar Isi.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_BAB I.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_BAB II.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_BAB III.pdf
UNIKOM_Jepry Apriyanto_BAB IV.pdf
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
