Daya Saing Pariwisata Kabupaten Di Bandung Raya
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Komputer Indonesia
Author
Oktriani, Sekar Dewi
Subject
710_Civic & Landscape Art.
Datestamp
2024-01-22 02:08:03
Abstract :
Pariwisata di Indonesia dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan. Pengukuran daya saing yang pernah dilakukan di Yogjakarta dibandingkan dengan provinsi lain, Yogjakarta dan Bali memiliki posisi daya saing yang relatif tinggi. Daya saing pada penelitian ini diukur dari kontribusinya berdasarkan makro ekonomi sektor setiap lapangan usaha menggunakan metode shift-share dan LQ. Selain itu, pengukuran daya saing juga dilakukan menggunakan metode analisis Diamond Porter?s. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif melalui penentuan kelas interval dengan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan daya saing makro ekonomi menggunakan analisis Location Quotient, Kabupaten Bandung Barat jauh lebih unggul dibandingkan kedua kabupaten di wilayah sekitarnya. Sedangkan dari hasil analisis shift share, pada ketiga Kabupaten mengalami pertumbuhan pesat dan mampu berdaya saing dengan sektor yang sama. Akan tetapi, Kabupaten Sumedang jauh lebih unggul dibandingkan kedua Kabupaten di wilayah sekitarnya. Hasil dari kelas interval perbandingan antar kabupaten di Bandung Raya menunjukkan bahwa daya saing pariwisata Kabupaten Bandung berada pada posisi peringkat satu yang artinya memiliki daya saing tinggi secara relatif dengan kabupaten lainnya. Pada peringkat dua Kabupaten Bandung Barat dan peringkat tiga Kabupaten Sumedang.
Pariwisata di Indonesia dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan. Pengukuran daya saing yang pernah dilakukan di Yogjakarta dibandingkan dengan provinsi lain, Yogjakarta dan Bali memiliki posisi daya saing yang relatif tinggi. Daya saing pada penelitian ini diukur dari kontribusinya berdasarkan makro ekonomi sektor setiap lapangan usaha menggunakan metode shift-share dan LQ. Selain itu, pengukuran daya saing juga dilakukan menggunakan metode analisis Diamond Porter?s. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif melalui penentuan kelas interval dengan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan daya saing makro ekonomi menggunakan analisis Location Quotient, Kabupaten Bandung Barat jauh lebih unggul dibandingkan kedua kabupaten di wilayah sekitarnya. Sedangkan dari hasil analisis shift share, pada ketiga Kabupaten mengalami pertumbuhan pesat dan mampu berdaya saing dengan sektor yang sama. Akan tetapi, Kabupaten Sumedang jauh lebih unggul dibandingkan kedua Kabupaten di wilayah sekitarnya. Hasil dari kelas interval perbandingan antar kabupaten di Bandung Raya menunjukkan bahwa daya saing pariwisata Kabupaten Bandung berada pada posisi peringkat satu yang artinya memiliki daya saing tinggi secara relatif dengan kabupaten lainnya. Pada peringkat dua Kabupaten Bandung Barat dan peringkat tiga Kabupaten Sumedang.
File :
UNIKOM_SEKAR DEWI O_COVER.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_Lembar Pengesahan.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_DAFTAR PUSTAKA.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_KONTAK PENULIS DAN KONTRIBUTOR PENELITIAN.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI 0_Lembar Persetujuan Publikasi.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_Lembar Pernyataan Bukan Plagiat.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_KATA PENGANTAR.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_DAFTAR ISI.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_BAB I.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_BAB II.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_BAB III.pdf
UNIKOM_SEKAR DEWI O_BAB IV.pdf
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
