ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA STAINLESS STEEL 304
YANG MENGALAMI PENGELASAN DAN BENDING 90 DERAJAT PADA AIR LAUT
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Gresik
Author
Choiri, Mochammad Miftachul
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery
Datestamp
2022-11-29 04:18:31
Abstract :
Baja nirkarat atau stainless steel merupakan logam yang banyak digunakan pada dunia industri. Salah satunya kelompok austenitic stainless steel dikarenakan sifat nya yang tahan korosi, dapat dilas dan mudah dibentuk menjadikkannya banyak digunakan pada industri. Baja stainless steel yang masuk dalam kategori food grade merupakan stainless steel dengan komposisi 18/8 atau 18/10. Arti kode ini menunjukkan komposisi kandugan kromium dan nikel. Stainless Steel yang digunakan stainless steel 304 dalam air laut dengan Ph 8. Sampel direndam di air laut selama 7 minggu. Penilitian menggunakan 10 sampel yaitu sampel 1 dan sampel 2 adalah sampel yang tidak mengalami pengelasan dan tidak mengalami bending, sampel 3, 4, 5, dan 6 adalah sampel yang mengalami pengelasan, dan sampel 7, 8, 9 dan 10 adalah sampel yang mengalami bending 90?. Dan mencari hilang massa (Weight Loss) menggunakan rumus Corotion Rate (CR) Dari 3 metode jenis uji, dapat disimpulkan bahwa yang mengalami pengelasan memiliki laju korosi yang lebih tinggi dibanding sampel yang mengalami bending 90? dan sampel yang tidak mengalami las dan tidak mengalami bending memiliki laju korosi yang paling rendah
Baja nirkarat atau stainless steel merupakan logam yang banyak digunakan pada dunia industri. Salah satunya kelompok austenitic stainless steel dikarenakan sifat nya yang tahan korosi, dapat dilas dan mudah dibentuk menjadikkannya banyak digunakan pada industri. Baja stainless steel yang masuk dalam kategori food grade merupakan stainless steel dengan komposisi 18/8 atau 18/10. Arti kode ini menunjukkan komposisi kandugan kromium dan nikel. Stainless Steel yang digunakan stainless steel 304 dalam air laut dengan Ph 8. Sampel direndam di air laut selama 7 minggu. Penilitian menggunakan 10 sampel yaitu sampel 1 dan sampel 2 adalah sampel yang tidak mengalami pengelasan dan tidak mengalami bending, sampel 3, 4, 5, dan 6 adalah sampel yang mengalami pengelasan, dan sampel 7, 8, 9 dan 10 adalah sampel yang mengalami bending 90?. Dan mencari hilang massa (Weight Loss) menggunakan rumus Corotion Rate (CR) Dari 3 metode jenis uji, dapat disimpulkan bahwa yang mengalami pengelasan memiliki laju korosi yang lebih tinggi dibanding sampel yang mengalami bending 90? dan sampel yang tidak mengalami las dan tidak mengalami bending memiliki laju korosi yang paling rendah
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
