Abstract :
Motivasi belajar mandiri merupakan faktor penting dalam mencapai
pencapaian akademik yang optimal pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji peran guru dan lingkungan sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar mandiri peserta didik. Penelitian dilakukan di beberapa sekolah dasar (SD)
di Kabupaten Pasuruan, dengan fokus pada UPT SDN Nguling II dan SDN Kapasan
II. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru dan
siswa, serta analisis dokumen terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
pendekatan induktif dan tematik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru
sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar mandiri peserta didik. Guru
memainkan peran sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing dalam
mengembangkan keterampilan belajar mandiri siswa. Mereka menggunakan
strategi pengajaran yang mendorong kemandirian, memberikan umpan balik yang
konstruktif, dan melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan terkait
pembelajaran. Selain itu, guru juga membantu siswa mengenali minat, bakat, dan
tujuan pribadi mereka, sehingga siswa merasa termotivasi untuk belajar dan
mencapai prestasi yang lebih baik.Selain peran guru, lingkungan sekolah juga
berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar mandiri peserta didik.
Lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung menciptakan atmosfer positif
yang memotivasi siswa untuk belajar. Fasilitas dan sumber daya pembelajaran yang
memadai, kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan siswa, serta kolaborasi yang
baik antara guru, siswa, dan orang tua merupakan faktor-faktor yang mendukung
motivasi belajar mandiri.Namun, dalam mengimplementasikan motivasi belajar
mandiri, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru, seperti kurangnya
waktu, kurangnya perencanaan dan penyesuaian, serta kurangnya dukungan dari
lingkungan rumah dan keluarga siswa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
kolaboratif antara sekolah, guru, siswa, dan keluarga untuk mengatasi kendala ini.
Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan agar guru dan sekolah memberikan
perhatian yang lebih pada pengembangan motivasi belajar mandiri peserta didik.
Guru dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, memberikan umpan balik
yang konstruktif, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Sekolah dapat
mengadakan pelatihan dan workshop untuk guru, memfasilitasi kolaborasi dengan
keluarga, serta meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung
motivasi belajar mandiri.