Abstract :
Banjir Jakarta selalu menjadi sorotan masyarakat Indonesia setiap tahunnya.
Salah satu tindak pencegahan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika DKI Jakarta adalah melakukan monitoring
dan pengamatan terhadap pintu air maupun sungai di Jakarta dan sekitarnya yang
sering terjadi luapan sehingga menyebabkan banjir di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan berbagai alat serta sensor, yang
nantinya akan dicatat dalam sebuah dataset.
Dari dataset tersebut dilakukanlah Exploratory Data Analysis untuk
menganalisa data tentang tinggi muka air di Jakarta. Metode Exploratory Data
Analysis ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi Jupyter Notebook dan bahasa
pemrograman Python. Untuk library yang digunakan adalah pandas, numpy, seaborn,
plotly, pandas profiling dan matplotlib. Tahapan pertama pada analisis dataset adalah
preprocessing data. Preprocessing dimulai dengan merubah tipe data int menjadi
float pada kolom tinggi_air dan tipe data object menjadi datetime pada kolom
tanggal. Setelah tahapan preprocessing, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis.
Hasil analisis dataset Tinggi Muka Air di Jakarta yang diambil dari tanggal 23
Desember 2019 sampai dengan 31 Januari 2020 (Gambar 4.22) menunjukkan bahwa
status_siaga Status : Normal memiliki persentase frequency sebesar 82.2%, Status :
Siaga 3 dengan persentase frequency 9.1%, diikuti Status : Siaga 2 dengan persentase
frequency 6.8% dan Status : Siaga 1 dengan persentase frequency sebesar 1.9%.
Sedangkan hasil analisis menggunakan fungsi groupby pada variabel tinggi_air
(Gambar 4.8), diperoleh informasi bahwa pintu air PA. Manggarai memiliki
ketinggian air tertinggi yaitu 9690 dan status siaga tertinggi Status : Siaga 1.
Kata Kunci: Banjir Jakarta, Exploratory Data Analysis, Python, Tinggi muka air di
Jakarta