Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas self-talk dalam
menurunkan kecemasan siswa kelas XI TKJ 1 SMK negeri 1 Selong tahun
pelajaran 2018/2019 pasca gempa Lombok.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian
eksperimen Subyek Tunggal (Single Subject Design). Subjek penelitian ini adalah
seorang siswa kelas XI TKJ 1. Teknik pengumpulan data menggunakan instrimen
kecemasan siswa pasca gempa Lombok, observasi dan wawancara. Kemudian
dianalis dengan menggunakan data kuantitatif berupa angka-angka yang diolah
menggunakan statistik sederhana dan data kualitatif dideskripsikan dan diolah
menggunakan analisis naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data kondisi awal siswa sebelum
diberikan self-talk melalui konseling individu yang yang diperoleh menggunakan
instrimen kecemasan siswa pasca gempa Lombok dengan total skor 75 yang
termasuk pada kategori cemas, karena berada pada rentang antara 60,02 s/d <
80,06. Berdasarkan katakteristik siswa yang mengalami kecemasan pasca gempa
Lombok, yaitu: (1) siswa panik ketika ada guncangan tanah, (2) jantung siswa
berdebar lebih cepat ketika ada getaran dari tanah, (3) kaki siswa bergetar ketika
bumi berguncang, (4) kehawatiran siswa terhadap bayang-bayangan peristiwa
gempa bumi, (5) rasa hampa dan pikiran kosong yang dialami siswa pasca gempa
bumi. Pada fase intervensi setelah siswa diberikan treatment self-talk melalui
konseling individu total skor sebesar 38 yang termasuk pada kategori tidak
cemas, karena berada pada rentang 19,94 s/d < 39,98. Sehingga kesimpulan dari
penelitian ini adalah self-talk efektif untuk menurunkan kecemasan siswa kelas XI
TKJ 1 SMK Negeri 1 Selong pasca gempa lombok
Kata Kunci: self-talk, kecemasan.