Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar Realistic
Mathematic Education (RME) dengan kontekas lokal untuk siswa kelas X di SMA
Negeri 1 Labuhan Haji pada materi SPLTV yang valid, praktis, efektif. Penelitian
ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model
pengembangan ADDIE yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut: Analysis,
Design, Develop, implementation, and Evaluation. Instrument pengumpulan data
menggunakan lembar validasi bahan ajar lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa, angket kepraktisan, angket
respon siswa, dan tes hasil belajar. Data kevalidan dianalisis menggunakan
formula Aiken’s V , data kepraktisan dianalisis dengan mengkonversikan skor
menjadi data kualitatif skala lima, sedangkan data keefektifan dianalisis dari hasil
belajar siswa. Desain uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi –
Eksperimen yaitu memberikan perlakuan berbeda pada dua kelompok. Kelompok
I (X IPA 2) sebagai kelas eksperimen dan kelompok II (X IPA 4) sebagai kelas
kontrol yang disampling secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan
ajar menggunakan Realistic Mathematic Education (RME) dengan kontekas lokal
telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Kriteria
kevalidan terlihat dari hasil analisis kevalidan bahan ajar matematika yang
memenuhi kriteri valid. Kriteria kepraktisan bahan ajar dilihat dari skor angket
kepraktisan yang memenuhi kriteria mudah digunakan (silabus), dan sangat
mudah digunakan (RPP dan LKS) serta skor angket respon siswa yang positif.
Kriteria keefektifan bahan ajar matematika dilihat dari skor lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran untuk aktivitas guru memenuhi kriteria sangat baik
dan aktivitas siswa memenuhi kriteria baik, estimasi reliabilitas tes hasil belajar
menggunakan rumus Alpha Cronbach memenuhi kriteria taraf kepercayaan
cukup, dan hasil belajar siswa berdasarkan analisis data menggunakan uji t pada
taraf signifikan 5% dengan = 1,672 dan = 5,66 menunjukkan bahwa
ditolak dan diterima artinya penggunaan bahan ajar Realistic Mathematic
Education (RME) dengan konteks lokal lebih efektif dibanding penggunaan bahan
ajar matematika yang sudah tersedia di sekolah ditinjau dari hasil belajar siswa.
Kata kunci : bahan ajar, Realistic Mathematic Education (RME), konteks lokal.