Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan secara signifikasi
tingkat keberhasilan antara penggunaan model pembelajaran Problem Solving
dengan model pembelajaran Improving Learning terhadap hasil belajar
matematika. Adapun metode dan desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian The Post-Test
Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMK Bajang NW Ajan, sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling
dengan sampel kelas yang diambil adalah kelas X TKJ A dan kelas X TKJ B.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tulis dalam bentuk soal
Essay yang terdiri dari 5 butir soal dengan pokok bahasan Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel. Hasil penelitian menujukkan nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen I sebesar 76,5 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II sebesar 70,5.
Kemudian berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji ttest yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa pada taraf α = 0,05
yakni 1.6866. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang diajukan diterima
(H0 ditolak dan Ha diterima). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat
keberhasilan belajar matematika pada kelas yang diajarkan dengan model
Problem Solving lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tingkat keberhasilan
belajar matematika pada kelas yang diajarkan dengan model Improving Learning.
Kata kunci: Problem Solving, Improving Learning, Hasil Belajar Matematika.