DETAIL DOCUMENT
MAKNA AL-MAUTMENURUT KH.MISBAH MUSTHAFA DALAM TAFSIR AL-IKLIL FI MA’ANI AL-TANZIL
Total View This Week3
Institusion
IAIN Surakarta
Author
Arif, Rohman
Dr., Islah, M.Ag
Subject
2x0 Islam Umum 
Datestamp
2009-10-09 18:22:19 
Abstract :
ABSTRAK Kematian merupakan suatu peristiwa yang dialami semua makhluk yang bernyawa, baik itu manusia, tumbuhan, maupun hewan.Meskipun kematian adalah keniscayaan tapi sepertinya manusia seakan-akan tidak peduli dengan peristiwa tersebut. Apalagi pada zaman seperti sekarang ini rata-rata manusia mementingkan kehidupan dunianya yang berdampak menghalalkan berbagai cara untuk memuaskan kepentingannya seakan tidak memikirkan dampak dari perbuatannya setelah mati. Mencermati perilaku manusia memaknai kematian, ada yang menganggap kematian merupakan malapetaka yang dapat merampas kemewahan dunia, maka orang seperti ituakan menghalalkan berbagai cara untuk memuaskan kepentingannya. Selain itu ada pula yang menganggap bahwa kematian merupakan peristiwa perpindahan alam dari alam dunia ke alam akhirat yang lebih abadi, yang mana disana mereka akan merasakan kenikmatan dan kesusahan sesuai amal yang dilakukannya. Maka orang seperti ituakan menjadikan kehidupan dunianya sebagai tempat beramal salih. Dipikirkan atau tidak kematian merupakan kepastian sekaligus peristiwa dahsyat yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, untuk itu kematian perlu untuk diteliti meskipun merupakan peristiwa gaib yang tidak dapat dijelaskan oleh akal, tapi al-Qur’an telah menjelaskan hal tersebut.Kematian dalam al-Qur’an menggunakan kata al-Maut, al-Ajal, dan Wafah, ketiganya mempunyai konteks makna yang berbeda. Penelitian ini tidak meneliti seluruh kata tersebut,akan tetapi fokus terhadap kata al-Maut sebagai objek penelitian. Kata al-Maut dipilih karena lebih umum yang dikenal oleh seseorang sekaligus mempunyai konteks makna yang beragam bila dibandingkan kata al-Ajal, dan Wafah. Penelitian iniadalah penelitian kitab tafsir bersifat kepustakaan(library research) yang akan mencari pendapatnya KH.Misbah Musthafa tentang makna al-Maut dan konteks keragaman maknanya dalam Tafsi>r al-Ikli>l fi> Ma’a>ni> al-Tanzi>l.Adapun analisa dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu memaparkan apa adanya yang ada dalam kitab tafsir kemudian menganalisa pesan atau maksud dari penafsiran tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini adalah al-Maut dalam tafsir al-Ikli>ltidak selamanya dimaknai dengan mati (lepasnya ruh dari jasad) akan tetapi dimaknai dengan mati akal, bangkai, dan tandus. Ketiganya berada pada objek yang berbeda-beda yaitu manusia, hewan, dan bumi. Ketiga objek tersebut mempunyai konteks makna (substansi makna) yang beragam, yaitu: Pertama, makna al-Mautberhubungan dengan manusia mempunyai enam makna yaitu, 1) Al-Maut bermakna akhir kehidupan di dunia, 2) Al-Mautbermakna mati akal (tidak mau berfikir), 3) Al-Maut bermakna keterpisahan, 4) Al-Mautbermakna pembatas, 5) Al-Mautbermakna nikmat, 6) Al-Mautbermakna siksa.Kedua, al-Maut berhubungan dengan hewan dimaknai dengan bangkai yaitu hewan yang disembelih dengan tidak menggunakan aturan agama.Ketiga, al-Mautberhubungan dengan bumi dimakani dengan tandus atau gersang, maksudnya bumi kehilangan kekuatan untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. 
Institution Info

IAIN Surakarta