DETAIL DOCUMENT
PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI GRIYA ASUH DARUL HADLONAH BATUR TEGALREJA CEPER KLATEN
Total View This Week3
Institusion
IAIN Surakarta
Author
Nur, Azizah
Hj., Siti Choiriyah. S.Ag, M.Ag.
Subject
370 Education 
Datestamp
2017-05-29 07:28:21 
Abstract :
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Griya Asuh. Latar belakang penelitian ini adalah Griya Asuh Darul Hadlonah merupakan panti asuhan yang memperhatikan pendidikan Islam untuk diberikan kepada anak asuhnya. Akan tetapi dalam mengasuh anak-anak para pengasuh dan pengurus di Griya Asuh Darul Hadlonah sangat memperhatikan pendidikan Islam para anak asuhnya, yaitu dengan memberikan program Tahfidz Al-Qur’an dan pendidikan akhlak kepada anak asuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan Tahfidz Al-Qur’an dan pendidikan akhlak di Griya Asuh Darul Hadlonah Kalten. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan mengambil tempat Griya Asuh Darul Hadlonah Klaten. Subyek dalam penelitian ini adalah ustadz tahfidz dan ustadz pendidikan akhlak. Sedangkan Informan dalam penelitian ini adalah anak asuh, Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, triangulasi metode dan keajegan pengamatan. Metode analisis data dalam penelitian menggunakan analisis interaktif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di Griya Asuh Darul Hadlonah dalam hal ini difokuskan pada kegiatan Tahfidz Al-Qur’an dan pendidikan Akhlak adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Tahfidz Al-Qur’an bertujuan agar anak asuh menjadi anak yang istiqomah, sholihah, dapat menjaga Al-Qur‟an, menjadi generasi para Hafidz. Adapun syarat sebelum menghafalkan Al-Qur‟an yaitu: hatinya bersih, perilakunya baik, bacaan Al-Qur‟annya baik secara tajwid dan makhorijul huruf. Metode yang digunakan dalam Tahfidz Al-Qur’an ialah metode wahdah, metode takrir, dan metode menghafal per hari satu lembar. Evaluasi dalam Tahfidz dilakukan setelah anak asuh mendapatkan hafalan sebanyak 1 juz. Yaitu dengan muroja’ah dan diperdengarkan kepada rekan yang menghafalkan dan juga pada ustadz. Selain itu juga dilakukan semaan Al-Qur‟an setiap hari Sabtu untuk mengevaluasi hafalan anak asuh. Dan problematika dalam tahfidz sering datang dari anak asuh, antara lain: sering lupa, malas menghafal, menemukan lafadz yang sulit. 2) Pelaksanaan pendidikan akhlak di Griya Asuh Darul Hadlonah menggunakan metode pesantren, yaitu Bandongan dan Sorogan. Adapun materi yang disampaikan terdapat dalam kitab at-Tarbiyah Wa Tahdzib, yaitu mengenai akhlak keseharian baik yang berhubungan dengan Allah dan sesama manusia. Sedangkan dalam pembelajaran akhlak terdapat faktor penghambat yaitu anak sering datang terlambat, ada yang mengantug, ada yang tidak mempunyai kitab. Dalam pendidikan akhlak ini tidak diadakan evaluasi pembelajaran. 
Institution Info

IAIN Surakarta