Institusion
IAIN Surakarta
Author
Fatimah, Azzahra
Dr., Ismail Yahya, S.Ag., M.A
Subject
407 Education, research, related topics
Datestamp
2017-09-20 08:05:56
Abstract :
ABSTRACT
Fatimah Azzahra, NIM.13.21.21.012. "Imagination Analysis of Imam Abu
Hanifa About 'Iddah ThreeQuru>' in the throne of Raj'i".
This thesis aims to describe the analysis of Imam Abu Hanifah's thought about
'IddahTigaQuru>' in the talf of Raj'i. The formulation of the problem in this study 1)
How Imam Abu Hanifah Thought about 'Iddah ThreeQuru>' in the talent of Raj'i? 2)
What is the legal basis that Imam Abu Hanifah uses in the thought of 'Iddah
ThreeQuru>' talakRaj'i?
This research is library research (Library Research) which is descriptive
qualitative. The primary source is the works of Imam Abu Hanifa, or narrations
narrated by his disciples attributed to Imam Abu Hanifa, as well as the opinions of
mu'tabar used in the Hanafi School. The secondary sources are from books outside
the Hanafi School.
The findings of this research are 1) Imam Hanafi believes that the meaning of
the word "قروء "is menstruation. So 'iddah for women who dialak by her husband and
the woman is a woman who menstruasi according to Imam Abu Hanifah' iddahnya is
three times menstruation. 2) The source of Imam Abu Hanifah's argument in
interpreting three quru> 'is three times menstruation} is based on QS. At-Talak verse 4,
the reason of that verse is that the word "المØيض "is used as the basis by Imam Abu
Hanifa in interpreting quru 'it is menstruation, because when the word "قروء "is
interpreted with holy it is not appropriate, the verse explains' iddah for woman no
menstruation / monopause. Then reinforced by the words of the Prophet Muhammad
narrated by Abu Daud explaining that the word "قروء "is menstruation.
Keyword: Thought, Imam Abu Hanifa, 'Iddah, TigaQuru>', TalakRaj'i
ABSTRAK
Fatimah Azzahra, NIM.13.21.21.012. “Analisis Pemikiran Imam Abu Hanifah
Tentang ‘Iddah Tiga Quru>’ dalam talak Raj’iâ€.
Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang analisis pemikiran Imam
Abu Hanifah tentang „Iddah Tiga Quru>‟ dalam talak Raj‟i. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini 1) Bagaimana Pemikiran Imam Abu Hanifah tentang „Iddah Tiga
Quru>‟ dalam talak Raj‟i? 2) Apa landasan hukum yang Imam Abu Hanifah gunakan
dalam pemikiran „Iddah Tiga Quru>‟ talak Raj‟i?
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersifat
deskriptif kualitatif. Sumber primernya merupakan karya-karya Imam Abu Hanifah,
atau riwayat-riwayat yang diriwayatkan oleh murid-muridnya yang dinisbahkan
kepada Imam Abu Hanifah, serta pendapat-pendapat mu‟tabar yang dipakai dalam
Madzhab Hanafi. Sumber sekundernya berasal dari buku-buku di luar Madzhab
Hanafi.
Temuan penelitian ini yaitu 1) Imam Hanafi berpendapat bahwa maksud kata
وءâ€
Ù
ر٠ق “adalah haid. Jadi „iddah bagi wanita yang ditalak oleh suaminya dan wanita
tersebut adalah wanita yang menstruasi menurut Imam Abu Hanifah „iddahnya adalah
tiga kali haid. 2) Dasar Hukum Imam Abu Hanifah dalam mengartikan tiga quru>’
adalah tiga kali haid} didasarkan pada QS. At-Talak ayat 4, alasan dari ayat itu yaitu
ÙØ ÙØي†kata
ÙŽÙ…
لْا “ dijadikan landasan oleh Imam Abu Hanifah dalam mengartikan quru‟ itu
adalah haid, karena ketika kata “وء
Ù
ر٠ق “diartikan dengan suci itu tidaklah sesuai, ayat
tersebut menerangkan „iddah bagi wanita yang tidak haid/monopause. Kemudian
diperkuat oleh sabda Rosulullah yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang
menerangkan bahwa kata “وء
Ù
.haid adalah†ق٠ر
Keyword: Pemikiran, Imam Abu Hanifah, „Iddah, Tiga Quru>‟, Talak Raj‟i