Abstract :
Transfer energi listrik tanpa kabel merupakan sebuah metoda transfer listrik
yang sedang banyak berkembang saat ini, karena dapat menekan kompleksitas
yang timbul dari penggunaan sistem kawat konvensional. Salah satu metoda
yang sering digunakan yaitu resonansi induksi magnetik yang dapat
menimbulkan transfer daya maksimum dari rangkaian transmitter menuju
rangkaian receiver. Penelitian ini melakukan konfigurasi H bridge mosfet pada
transmitter dan diode bridge pada sisi receiver atau seperti DC-DC converter.
Dari hasil penelitian yang dilakukan ada beberapa fenomena yang timbul yaitu,
konfigurasi H bridge mosfet yang membutuhkan IC khusus seperti IRS 2453D,
transient yang lebih besar pada frekuensi 106,4kHz dibanding frekuensi
41,67kHz, terjadinya frekuensi yang sama antara pengirim dan penerima yang
disebut dengan fenomena resonansi, yang bertujuan untuk menimbulkan transfer
daya maksimum. Dari hasil pengujian dengan menggunakan beban lampu pijar
2,5 watt yang di parallel 4 buah, efisiensi yang paling besar adalah 10% pada
kondisi jarak 1cm, semakin jauh jarak semakin kecil pula efisiensi sistem ini,
selain itu ketika pengaturan beban arus dc paling besar 200mA kondisi beban 4
lampu dan paling kecil kondisi tanpa beban 0. Kemudian pengujian dengan
perubahan frekuensi menunjukan pengaruh terhadap nilai efisiensi sistem serta
mempengaruhi tegangan ripple yang jatuh pada beban, dari hasil simulasi yang
telah dilakukan ketika nilai tegangan dan arus pada sisi receiver akan semakin
besar ketika frekuensi dinaikan ketika frekuensi 40 kHz nilai tegangan 38,93
volt dan arus 0,12 ampere , sedangangkan ketika frekuensi menjadi 70 kHz
tegangan menjadi 53,1 volt dan arus menjadi 0,16 ampere. Ketika dinaikan
frekuensinya tegangan ripple yang awalnya 0,13 volt pada frekuensi 40 kHz
menjadi 0,1 volt pada frekuensi 70 kHz . Dari pengujian dengan beban lampu
pijar dapat menunjukan bahwa transfer daya listrik benar-benar terjadi pada
sistem ini.
Kata Kunci: transfer, daya, frekuensi, efisiensi.