Abstract :
Untuk meningkatkan daya saing, Pemerintah memberikan fasilitas bea masuk
ditanggung Pemerintah (BMDTP) kepada industri manufaktur nasional. Selain mendapatkan
fasilitas BMDTP, Pemerintah juga menetapkan lima sektor prioritas dalam implementasi
industri 4.0. Perusahaan penerima BMDTP banyak yang termasuk ke dalam sektor industri
prioritas implementasi industri 4.0 oleh Pemerintah. Agar pengembangan ke arah era industri
4.0 efektif, maka Pemerintah perlu mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana tingkat
kesiapan industri dalam menerapkan teknologi era industri 4.0. Penelitian ini akan mengkaji
pada level mana tingkat kesiapan industri manufaktur nasional dalam menerapkan teknologi
era industri 4.0. Model yang digunakan adalah Model Warwick. Setiap dimensi dan kriteria
akan ditentukan bobotnya menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).
Penilaian tingkat kesiapan perusahaan dalam menerapkan teknologi era industri 4.0 akan
dihitung menggunakan Weighted Sum Model. Hasil penilaian akan dibandingkan antara
perusahaan penerima fasilitas BMDTP dari sektor berbeda dan frekuensi berbeda. Hasil
pengumpulan dan pengolahan data menunjukkan bahwa industri manufaktur nasional secara
umum berada pada level intermediate. Dimensi Produk dan Layanan berada pada level
intermediate. dimensi Manufaktur dan Operasi berada pada level intermediate, dimensi
Strategi dan Organisasi berada pada level intermediate, dimensi Supply Chain berada pada
level intermediate. Tidak ada perbedaan tingkat kesiapan antara kelompok perusahaan yang
berasal dari sektor binaan yang berbeda dan frekuensi penerima BMDTP yang berbeda.
Kata kunci: Industri 4.0, Model Warwick, Analytic Hierarchy Process (AHP), Weighted Sum
Model, Kruskal-Wallis