DETAIL DOCUMENT
TA: PREDIKSI PENURUNAN MUKA AIR TANAH BERDASARKAN PENURUNAN MUKA TANAH (Studi Kasus: Kota Semarang)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Nasional Bandung
Author
Ramdani, Rizal
Subject
 
Datestamp
2021-05-24 09:20:26 
Abstract :
Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang dapat digolongkan sebagai kota metropolitan. Secara geografis wilayah Kota Semarang berada antara 6º50?-7º10? LS dan 109º35?- 110º50? BT dengan luas wilayah 373,70 Km . Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk lebih dari 1,7 juta jiwa dan pada siang hari bisa mencapai 2 juta jiwa. Dengan populasi penduduk yang sedemikian besar, Kota Semarang merupakan salah satu kota yang banyak menggunakan air tanah dalam melakukan berbagai aktifitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemantauan terhadap fenomena penurunan muka tanah dan korelasinya terhadap penurunan muka air tanah yang terjadi di wilayah Semarang akibat dari penggunaan air tanah yang berlebihan. Untuk melihat nilai penurunan muka tanah dibutuhkan akurasi posisi titik yang sangat teliti (orde mm) karena perubahan sekecil apapun harus dapat teramati. Maka dari itu dilakukan pengukuran GPS dengan metode differensial statik menggunakan data fase dari receiver dual frekuensi guna mendapatkan akurasi yang baik. Dengan metode differensial posisi suatu titik ditentukan relatif terhadap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya (titik referensi). Pada penelitian ini pengolahan data GPS dilakukan menggunakan software BERNESE 5.2 dengam QIF (Quase Ionosfer Free) sebagai metode pemecahan ambiguitas fase. Adapun dalam melakukan interpolasi data penurunan muka tanah dilakukan dengan menggunakan software ArcGIS 10.1 serta dilakukan overlay dengan berbagai parameter yang diyakini memiliki kaitan yang erat terhadap fenomena penurunan muka tanah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah grafik penurunan muka tanah di 24 titik pantau, peta penurunan muka tanah wilayah Semarang tahun 2018, serta grafik korelasi terhadap penurunan muka air tanah (water table decline) dengan menggunakan persamaan linier y = 20.879x + 0.5774. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa wilayah Semarang setiap tahunnya terus mengalami penurunan muka tanah yang berkisar antara 6 sampai 14 Cm. Hal tersebut didasarkan pada korelasinya yang sangat erat dengan sebaran titik ekstraksi air tanah, penggunaan dan tutupan lahan (kawasan industri dan pemukiman), serta struktur geologi yang terbentuk di wilayah semarang. Kata Kunci : Wilayah Semarang, GPS , Penurunan Muka Tanah, Penurunan Muka Air Tanah. 
Institution Info

Institut Teknologi Nasional Bandung