Abstract :
Salah satu wilayah rawan bencana gempa yaitu Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bandung Barat. Bencana yang rawan terjadi berasal dari Sesar Lembang. Belum
tersedianya papan informasi tentang jalur evakuasi sebagai petunjuk
penyelamatan diri jika gempa terjadi (Tribun, 2019). Upaya untuk mengurangi
risiko bencana adalah pencegahan mitigasi aktif dengan perencanaan daerah
penampungan sementara dan jalur evakuasi.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi jalur evakuasi untuk mengurangi risiko jika
terjadi gempa. Metode analisis mengenai lokasi tempat evakuasi sementara
mengacu pada Institute of Fire Safety and Disaster Prepardnes Japan dalam
Budiarjo (2006). Analisis tempat evakuasi akhir berdasarkan rumus perhitungan
ETA mengacu kepada FEMA P-464 : Guidelines for Design of Structures
forVertical Evacuation from Tsunamis dalam Purbani (2014). Menggunakan
metode analisis overlay dan analisis jaringan (network analyst).
Berdasarkan hasil analisis, wilayah rawan gempa tersebar di seluruh Kecamatan
Cisarua. Ada 3 (tiga) desa dengan kelas kerawanan tinggi karena dilewati oleh
Sesar Lembang. Terdapat 16 titik kumpul sebagai tempat berkumpul sementara
selama situasi tanggap bencana. Terdapat 6 (enam) tempat evakuasi sementara
sebagai tempat evakuasi prioritas kelompok rentan dan 10 tempat evakuasi akhir
yang melewati 12 jalur evakuasi. Jalur-jalur tersebut melewati jalan kolektor dan
jalan lokal dari wilayah permukiman menuju lokasi tempat evakuasi akhir.
Kata kunci: Gempa, Sesar Lembang, Rawan Gempa, Tempat Evakuasi, Jalur
Evakuasi.