Abstract :
Walkability merupakan kondisi suatu kawasan yang ramah terhadap pejalan kaki.
Sebagai kawasan yang seharusnya walkable, Kawasan Pendidikan Jatinangor dan
Kawasan Perdagangan Sudirman merupakan kawasan yang masih memiliki
permasalahan-permasalahan dalam pencapaian kawasan yang walkable. Untuk
mengetahui perbandingan kondisi jalur pejalan kaki dipilih 2 (dua) kawasan dengan
guna lahan yang berbeda namun memiliki persamaan karakteristik yaitu volume
pejalan kaki yang tinggi dan permasalahan terkait walkability yang belum teratasi.
Dengan menggunakan metode Global Walkability Index penelitian bertujuan untuk
mengetahui kondisi dan tingkat walkability. Terdapat sembilan parameter yang
digunakan dalam pengukuran indeks walkability dan penyebaran kuesioner untuk
mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan pejalan kaki. Dilakukan
analisis menggunakan Diagram Kartesius untuk mengetahui perbandingan nilai
walkability dengan tingkat kepuasan di 2 (dua) kawasan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan tingkat walkability dan tingkat
kepuasan pejalan kaki di antara kedua kawasan tersebut. Kawasan Pendidikan
Jatinangor memiliki nilai walkability 45,5 yang menunjukan bawah kawasan ini not
walkable, sedangkan Kawasan Perdagangan Sudirman memiliki nilai walkability
60,0 yang berarti kawasan ini termasuk dala kriteria waiting to walk. Selanjutnya
tingkat kepuasan pejalan kaki, pejalan kaki menunjukan ketidakpuasannya berjalan
kaki di Kawasan Pendidikan Jatinangor, sedangkan pejalan kaki menunujukan
kepuasannya berjalan kaki di Kawasan Perdagangan Sudirman.
Kata kunci: Global Walkability Index, tingkat kepuasan, kawasan pendidikan,
kawasan perdagangan dan jasa.