Abstract :
Bertambahnya populasi di Indonesia berbanding lurus dengan bertumbuhnya
permukiman-permukiman baru. Sejalan dengan hal itu pertumbuhan volume
sampah di Indonesia sangat berkaitan dengan pertumbuhan penduduknya.
Timbulan sampah yang setiap harinya meningkat sangat dipengaruhi oleh gaya
hidup masyarakat dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Jatihandap menjadi
salah satu daerah di Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung yang mengalami
dampak dari adanya timbulan sampah setiap harinya dan ingin meningkatkan
kualitas pelayanan persampahannya untuk mengurangi dampak tersebut. Salah
satu metode yang bisa diterapkan untuk mengukur kesediaan warga untuk
berpatisipasi dalam meningkatkan pelayanan persampahan adalah Contingen
Valuation Method (CVM). Alur penelitian ini diawali dengan studi literature,
pengumpulan data primer dan sekunder, penentuan pasar hipotesis, perancangan
kuesioner, penentuan variable yang berpengaruh, analisis dan pembahasan, lalau
diakhiri dengen rekomendasi dan saran. Berdasarkan hasil penelitian ini
didapatkan nilai Willingness to Pay (WTP) sebanyak 138 orang dari 153 sampel
yg terpilih. Nilai Estimasi WTP (EWTP) didapatkan sebesar Rp 12.971 dan Total
WTP (TWTP) didapatkan sebesar Rp 80.385.000/bulan. Berdasarkan analisis
regresi linier berganda, nilai WTP Kelurahan Jatihandap dipengaruhi oleh
besarnya iuran sampah dan kesamaan jenis kelamin dari hasil kuesioner yang
sudah dilakukan.
Kata Kunci: Contingent Valuation Method, Willingness to Pay, Peningkatan
Pelayanan Persampahan, Faktor yang mempengaruhi, Kelurahan Jatihandap