Abstract :
Ketimpangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan merupakan fenomena yang
terus terjadi dimana pertumbuhan ekonomi di perkotaan semakin meningkat,
sedangkan pertumbuhan ekonomi di perdesaan semakin tertinggal dari segi
infrastruktur, ekonomi, dan sosial. Maka diperlukan pendekatan yang berbeda
untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi, yaitu dengan pendekatan
perencanaan dari bawah ke atas, salah satu konsepnya adalah konsep agropolitan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini dari Kawasan
Agropolitan Baros yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Serang Tahun
2011-2031 dan kesesuaiannya dengan kondisi ideal kawasan agropolitan
berdasarkan kunci keberhasilan agribisnis dalam kawasan agropolitan. Lokasi
penelitian berada di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Metode analisis yang
digunakan adalah deskriptif, analisis komoditas unggulan, dan evaluatif.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa masih banyak yang perlu ditingkatkan dari
kondisi yang ada saat ini untuk mencapai kondisi yang ideal sebagai kawasan
agropolitan yang dilihat dari sistem agribisnis di dalamnya. Masalah-masalah dari
lima variabel keberhasilan agropolitan adalah tidak adanya dukungan pengolahan
bagi komoditas unggulan dari sektor hilir, belum terfokusnya komoditas yang
dikembangkan, masih terbatasnya produksi pada sub-sistem agribisnis hulu untuk
mendukung variabel sub-sistem usaha tani, masih sedikitnya permintaan dari pasar
sehingga minat masyarakat untuk pengolahan pada sub-sistem agribisnis hilir
kurang, dan pada variabel sub-sistem jasa penunjang masalah utamanya adalah
belum banyaknya kebijakan yang berfokus untuk mengembangkan kualitas SDM
masyarakat.
Kata Kunci : Evaluasi, Agropolitan, Agribisnis, Agroindustri, Kunci keberhasilan