Abstract :
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) harus direncanakan secara
tepat sesuai dengan mempertimbangkan kondisi wilayah perencanaan. Wilayah
perencanan merupakan wilayah perbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten
Bandung, sehingga berpotensi dibangun SPALD regional meliputi 4 kecamatan,
yaitu Kecamatan Ujungberung, Cibiru, Panyileukan, dan Cileunyi. Saat ini SPALD
Setempat (SPALDS) di Bandung Timur menggunakan sistem on site individual dan
komunal, serta 11,04% masyarakat di Kabupaten Bandung masih membuang air
limbah langsung ke sungai. Tujuan dari perencanaan ini yaitu mengidentifikasi
strategi SPALD menggunakan metode analisis Strenghts, Weakness,
Opportunities, Threats (SWOT) kuantitatif dan merencanakan pengembangan
program SPALD di wilayah perencanan. Hasil analisis SWOT, menunjukkan
Kecamatan Panyileukan berada pada kuadran II (strategi selektif sistem terpusat),
sedangkan Kecamatan Ujungberung, Cibiru, dan Cileunyi berada pada kuadran III
(strategi agresif sistem terpusat). Kepadatan penduduk dan resiko sanitasi,
merupakan parameter yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi.
Perencanaan pengembangan program SPALD dilakukan sesuai zona perencanaan
di tiap kuadrannya selama 20 tahun ke depan dengan 4 tahapan jangka waktu
perencanaan yaitu rencana jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang tahap
I, dan jangka panjang tahap II. SPALD yang akan digunakan pada wilayah
perencananan meliputi on site individual, on site komunal, off site permukiman, dan
off site kota.
Kata kunci: SPALD, Analisis SWOT, Startegi, Program