Abstract :
Indsutri tekstil diIndoensia mengalami peningakatan, sejalan dengan peningakatan
proses produksi dan limbah yang dihasilkan pun ikut meningkat. salah satu limbah
yang dihasilkan yaitu residu hasil pembakatan batubara sebagai bahan bakar boiler,
sehingga dihasilkan residu yang memiliki kandungan karbon yang tinggi sehingga
cocok dimanfaatkan sebagai adsorben zat warna industri tekstil. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat pengaruh abu dasar yang tidak teraktivasi dan yang
teraktivasi oleh NaOH 2% dan HCI 2% dalam mengadsorpsi zat warna dan COD
limbah tekstil. abu dasar yang akan digunakan sebagai adsorben digerus dan diayak
hingga berukuran 100 diberikan perlakuan aktivasi kimia. Selanjutnya abu dasar
digunakan untuk mengadsorpsi zat warna tekstil dengan variasi pH 6, 8, 10 waktu
kontak 30, 60 dan 90 menit pada kecepatan 30 dan 60 rpm. Berdasarkan hasil
penelitian pH larutan, waktu kontak dan kecepatan pengadukan sangat mempengaruhi
proses adsorpsi. Proses adsorpsi pada BA dan BNaOH dapat digambarkan oleh
isoterm freundlich dengan R2 pada warna sebesar 0,9156 dan 0,8663 pada COD
sebesar 0,895 dan 0,893 sedangkan pada BHCl proses adsorpsi dapat digambarkan
oleh isoterm langmuir dengan R2 pada warna sebesar 0,9541 dan untuk COD dapat
digambar kan oleh isoterm ferundlich sebesar 0,989.
Kata Kunci : Adsorpsi, Abu Dasar, COD, Warna