Abstract :
Sektor transportasi menjadi sumber utama dalam pencemaran konsentrasi PM10 di
Kota Bandung di mana kendaraan bermotor menyumbang 70% pencemar partikulat
(PM10). Faktor lain yang berpengaruh terhadap variabilitas temporal konsentrasi
PM10 selain sumber emisi lokal adalah faktor meteorologi dan sumber regional yang
berasal dari luar daerah Kota Bandung. Faktor meteorologi berpengaruh terhadap
dispersi dan difusi konsentrasi PM10 sedangkan sumber regional dapat
memengaruhi variabilitas temporal konsentrasi PM10 karena PM10 dapat terbawa
dari tempat yang jauh melalui mekanisme long range transport. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat distribusi temporal konsentrasi PM10 di Itenas Bandung
yang bersumber dari pencemar lokal (transportasi) dan pencemar regional (luar
daerah Kota Bandung) yang diidentifikasi dengan model HYSPLIT dan juga
pengaruh faktor meteorologi terhadap variabilitas temporal konsentrasi PM10.
Distribusi temporal konsentrasi PM10 menunjukkan pola bimodial di mana terdapat
dua jam puncak yaitu pukul 8 pagi dan pukul 10 malam yang dipengaruhi oleh
aktifitas transportasi, temperatur dan kecepatan angin. Sedangkan kelembaban
tidak memiliki pengaruh terhadap removal konsentrasi PM10 saat musim kemarau.
Daerah yang berpotensi menjadi sumber pencemar konsentrasi PM10 berasal dari
daerah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya,
Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
Kata kunci: PM10, Faktor Meteorologi, Distribusi Temporal, Model HYSPLIT.