DETAIL DOCUMENT
PEMETAAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI DENGAN METODE NETWORK ANALISIS (Studi Kasus : Kota Maumere)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Nasional Malang
Author
Wanda, Gaudensia Rosdiana
Subject
Geodesy Engineering 
Datestamp
2019-03-11 03:20:17 
Abstract :
Kota Maumere merupakan salah satu Kota di Pulau Flores yang merupakan salah satu daerah kepulauan di selatan Samudera Pasifik yang merupakan konstelasi pulau-pulau besar dan kecil. Secara administratif luas daerah Kota Maumere secara keseluruhan mencapai 169,73 km2. Kota Maumere yang termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan kawasan dengan tingkat resiko tsunami yang cukup tinggi karena daerah ini berada dekat dengan zona subduksi lempeng tektonik Australia dan Eurasia serta dipengaruhi oleh sesar-sesar aktif di sepanjang Pulau Flores. Penelitian ini dilakukan untuk membuat Peta Jalur Evakuasi Tsunami yang nantinya akan menjadi acuan bagi warga Kota Maumere dalam upaya mitigasi bencana tsunami. Dalam membuat Peta Jalur Evakuasi Tsunami pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknologi sistem informasi geografis yang merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyusun model informasi yang nantinya dapat digunakan sebagai langkah awal dalam melaksanakan program mitigasi bencana dengan metode Network Analisis. Network Analysis memiliki keunggulan dalam pemetaan jalur evakuasi yaitu dengan menentukan jalur evakuasi dalam estimasi waktu yang paling cepat menggunakan ArcGIS 10.3. Karakteristik dari Peta Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Maumere hasil Network Analysis ini dibentuk Mengikuti alur atau pola jaringan jalan yang ada. Pada penelitian ini dilakukan analisis pada shelter yang direkomendasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Maumere pada Tahun 2017 yang terdiri atas 9 Shelter. Shelter yang direkomendasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah belum mencakup semua daerah yang berada pada zona Rawan Tsunami. Dari hasil interpretasi citra, data kependudukan serta berdasarkan ketinggian Shelter, masih ada titik yang berada pada area atau cakupan daerah rawan tsunami. Untuk mengatasinya perlu dilakukan penambahan Shelter yang terdiri atas 16 shelter tambahan pada Blank Area berdasarkan ketinggian yang lebih dari 15 meter diatas permukaan laut agar dapat terhindar dari bencana tsunami. Penambahan shelter dilakukan agar bisa mencakupi daerah zona rawan tsunami. Kata kunci : Jalur Evakuasi Tsunami, Network Analysis Sistem Informasi Geografis (SIG). 
Institution Info

Institut Teknologi Nasional Malang