Abstract :
Pada saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat dibidang pemetaan salah
satunya adalah berkembangnya teknologi pemetaan dengan menggunakan wahana
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau sering disebut pesawat tanpa awak. Dengan
kemajuan teknologi di bidang pemetaan khususnya fotogrametri, dapat dibuat peta
skala besar dari mosaik foto, sepanjang mosaik foto tersebut memenuhi ketelitian
yang ditetapkan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ketelitian peta hasil
pemotretan udara dengan menggunakan dua teknik pemotretan yang berbeda
berdasarkan standar ketentuan yang dikeluarkan BPN (Badan Pertanahan
Nasional) dengan luas area pemotretan + 113 ha, dengan persebaran 8 GCP untuk
koreksi geometrik dan 268 titik ICP untuk identifikasi titik check point.
Analisis ketelitian menggunakan Root Mean Square Error (RMSE) dan analisis
perbandingan pengukuran terrestris terhadap delinasi mosaik foto digunakan
untuk mengkaji toleransi luas yang sesuai standar ketelitian BPN. Ketelitian titik
uji (RMSE) yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,084 m untuk foto tegak,
0,302 m untuk foto miring. Untuk ketelitian jarak (RMS) yang diperoleh 0,106 m
untuk foto tegak, 0,277 m untuk foto miring. Perbandingan luas bidang tanah dari
sampel 66 blok area untuk foto tegak keseluruhannya masuk dalam toleransi
untuk peta dasar skala 1 : 1000, dan 55 blok area untuk foto miring terdapat 1 area
yang tidak memenuhi toleransi untuk peta dasar skala 1 : 1000. Berdasarkan hasil
perbandingan ketelitian titik uji, jarak, dan luas antara data foto tegak dan foto
miring, maka hasil foto tegak lebih teliti dari hasil foto miring.