Abstract :
Dalam meminimalisir timbulan sampah yang masuk kedalam TPS Tlogomas maka dibutuhkan upaya untuk mengurangi sampah organik. Salah satunya dengan cara pengomposan menggunakan metode Lubang Resapan Biopori (LRB) yang ada di jalan Tirtarona, Kelurahan Tlogomas. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan pemberian aktivator air limbah cucian beras, dimana air limbah cucian beras mengandung bakteri, sehingga dapat membantu proses pengomposan. Penelitian ini menggunakan sampah basah dan sampah daun kering dengan perbandingan 30:1. Variasi dalam penelitian ini adalah pemberian aktivator sebesar (25 ml, 50 ml dan 75 ml) dan 2 frekuensi penyiraman yaitu 3 hari sekali dan 6 hari sekali. Parameter yang diukur adalah karakter fisik kompos meliputi suhu, pH, warna, bau dan tekstrur serta C/N rasio kompos. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan didapatkan variasi takaran 75 ml dengan frekuensi penyiraman 3 hari sekali memiliki waktu kematangan kompos tercepat dengan kualitas kompos yang baik yaitu selama 20 hari dengan nilai pH sebesar 7, suhu sebesar 27 oC dan C/N rasio 13,10.