Abstract :
Pada pengembangan permukiman permasalahan yang sering dihadapi yakni adanya faktor-faktor pembatas fisik berupa Topografi, Geologis, dan Hidrologi. Pemilihan lokasi permukiman yang tepat berdasarkan kesesuaian lahan untuk permukiman mempunyai arti penting dalam aspek keruangan, karena ini akan menentukan keawetan dalam sebuah bangunan, nilai ekonomisnya dan mengurangi dampak permukiman terhadap lingkungan di sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan arahan pengembangan untuk permukiman pada Lokasi Penelitian yang memiliki karakteristik lahan di kelerengan ditinjau dari kesesuaian lahan. Metode analisis pada sasaran satu yaitu analisis kesesusaian lahan permukiman dan analisis evaluasi kesesuaian lahan permukiman. Pada analisis kesesuaian lahan didapatkan lahan yang sesuai dan tidak sesuai untuk permukiman dengan luas masing-masing 737,52 Ha dan 219,65 Ha. lalu pada analisis evaluasi kesesuaian lahan permukiman diketahi lahan yang berpotensi untuk di kembangkan dan juga diketahui konflik lahan yang terdapat pada Lokasi Penelitian dengan masing-masing luas 278,79 Ha dan 218,04 Ha. Pada sasaran kedua metode analisis yang digunakan adalah analisis pola persebaran permukiman dengan persebaran pola permukiman yang terdapat di lokasi penelitian adalah mengelompok (clustered). Jika dilihat dari segi persebaran permukimannya, terdapat satu pusat besar yang berada pada Desa Landungsari dan Desa Mulyoagung, dan juga memiliki beberapa pusat kecil yang berada pada Desa Sumbersekar dan Desa Tegalweru. Lalu pada sasaran ketiga menggunakan analisis arahan pengembangan permukiman yang didasarkan pada teori infill development