Abstract :
Indonesia memiliki banyak peninggalan bersejarah salah satu contohnya yaitu Candi. Candi di indonesia banyak yang sudah mulai terkikis atau bahkan sudah tinggal beberapa bagian saja dalam hal ini bangunan bersejarah membutuhkan pelestarian agar candi di indonesia tidak punah, langkah pelestarian yang dapat dilakukan dengan proses pendokumentasian objek. Dalam hal ini pelestarian dengan pendokumentasian objek memiliki perkembangan yaitu seperti alat Terrestrial Laser Scanner.
Terrestrial Laser Scanner dilengkapi denan kamera 70 megapixel yang sangat jernih dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk pendokumentasian 3D. Hasil perekaman Terrestial Laser Scanner adalah berupa jutaan point clouds dalam bentuk 3 dimensi yang sudah memiliki koordinat, dimana dalam keadaan default data koordinat yang disajikan merupakan koordinat lokal. Pada penelitian ini dilakukannya uji ketelitian data point cloud dengan cara membandingkan data koordinat detail pada total station dan data koordinat pada point cloud terrestrial laser scanner yang sudah tergeoreferece.
Hasil dari perbandingan koordinat Terrestrial Laser Scanner dengan koordinat Total Station menghasilkan RMSE sebesar 0.1105 m. dengan nilai ?X = 0.1058 m, ?Y = 0.1750m, dan ?Z = 0.09746 m. hasil perbandingan koordinat antara koordinat detail pada pengukuran Total Station dengan koordinat pada point cloud yang telah ter-georeference memiliki beberapa selesih seperti, pada P3 nilai Y error = -0.101, P8 nilai Y error = -0.144, P18 nilai Y error -0.173 dan pada P12A nilai Y error = -0.131. nilai Y error memiliki selisih yang lebih tinggi dibandingkan nilai sampel yang lain. nilai Y error tinggi dapat dikarenakan pada proses penitikan pada sampel di autodesk recap tidak sesuai atau kurang tepat sehingga menghasilkan selisih pada nilai Y tinggi.
Kata Kunci : Terrestrial Laser Scanner, Total Station, Perbandingan