Abstract :
Pembangunan jembatan didasarkan untuk menghubungkan jalan yang
terputus akibat rintangan seperti sungai, danau, selat, saluran, lembah ataupun
jurang. Panjang dan lebar bentang jembatan disesuaikan dengan rintangan yang
dilalui jembatan yang dibangun. Pada saat ini jembatan menjadi salah satu
prasarana transportasi yang sangat vital untuk menunjang kelancaran pergerakan
lalu lintas. Semakin lebar bentang jembatan maka semakin banyak pula volume
kendaraan yang dapat dilayani dan berdampak pada peningkatan kelancaran lalu
lintas.
Baltimore truss merupakan tipe jembatan rangka baja yang dipilih sebagai
alternatif desain dengan bentang jembatan 40 m menggunakan profil baja WF.
Perencanaan alternative desain dengan mengacu pada SNI 1725 2016 untuk
pembebanan jembatan dan SNI 1729 2015 untuk menganalisa rangka baja dengan
metode LRFD (Load and Resistance Faktor Design). STAADPRo v8i dipilih oleh
penulis sebagai program bantu untuk pemodelan struktur.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan alternatif desain jembatan dimensi
untuk gelagar memanjang WF 300 x 200 x 8 x 12, untuk gelagar melintang WF WF
600 x 300 x 12 x 20, untuk gelagar melintang atas WF 300 x 200 x 8 x 12, untuk
gelagar induk WF 400 x 400 x 18 x 28, untuk ikatan angin 2L 150 x 150 x 15.