Institusion
Institut Teknologi Nasional Malang
Author
Randy, Marselino Kristianto
Subject
Civil Engineering
Datestamp
2019-03-13 04:12:23
Abstract :
Beton berserat dibuat dengan cara menambahkan bahan serat pada campuran
beton. Serutan bambu petung merupakan salah satu bahan yang dapat ditambahkan pada
campuran beton berserat. Beton berserat bambu yang berasal dari limbah produksi
masyarakat dapat digunakan sebagai serat alami pada campuran beton karena memiliki
sifat mekanis yang baik. Pengaruh penambahan serat bambu terhadap sifat mekanisnya
ini dapat diteliti dengan metode ilmiah. Presentase serat yang di tambahkan pada benda
uji adalah 0%; 0,5%; 1%, 2% dan 4%. Panjang limbah serat bambu yang ditambahkan
adalah 5cm dan 7cm. penelitian ini secara operasional tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana perbedaan sifat mekanis dari beton konvensional dan
beton dengan penambahan serat bambu petung untuk pengetesan 28 hari. Disamping
itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bambu dalam
pengaplikasianya terhadap elemen lentur pelat lantai beton bertulang. Ada pengaruh
yang signifikan bila beton normal mengalami penambahan serat bambu petung yang
dibuktikan pada pengujian hipotesis. Data yang digunakan yaitu analisis statistik dengan
regresi pada batas elastis menggunakan program Microsoft Excel dan analisis dengan
konsep material gabungan yang mengacu pada simple mixture rule. Nilai presentase
optimum pengujian beton dengan kadar serat bambu tambahan pada beton dapat
diketahui pada pengujian analisa regresi dengan hasil pada pengujian kuat tekan dan
kuat tarik belah tidak mendapatkan nilai kadar optimum dari penambahan serat bambu
petung karena tidak dapat meningkatkan mutu beton. Pada pengujian kuat tarik lentur
balok diperoleh presentase optimum sebesar 2,4 % dengan besar mutu yang diperoleh
sebesar 5,5 Mpa.Sedangkan pada pengujian lendutan plat diperoleh presentase optimum
sebesar 1% yang menunjukkan angka 14,6 mm dan pada pengujian kuat tekanan hancur
plat lantai adalah 1 % yang menunjukkan angka 59,1 KN. Berdasarkan hasil penguijian
nilai F, koefisien determinasi dan koefisien korelasi juga didapatkan kesimpulan bahwa
penambahan serat bambu pada beton akan paling berpengaruh pada kuat tarik lenturnya,
sehingga campuran serat bambu pada penelitian ini paling optimal digunakan untuk
meningkatkan kuat tarik lentur suatu struktur.