Abstract :
Sebagai bagian dari salah satu yang amat terpenting dalam bidang survei dan pemetaan adalah faktor
ketelitian yang diperoleh.seiring dengan berkembangnya jaman banyak sistem kontruksi bagunan, jembatan
ataupun jalan tol untuk menuntut tingkat keakurasian yang tinggi terhadap obyek-obyek tertentu dalam hal ini
dapat dikatakan sebagai BM (Bench Mark) terkait untuk keperluan jalan tol dalam membuat kerangka kontrol
horizontal (KKH). Sehingga untuk membuat, merancang, serta meningkatkan keakurasian dari suatu
pengamatan dilapangan harus sesuai dengan tahapan tahapan yang benar sesuai dengan peraturan yang telah
berlaku sehingga akan menghasilkan keakurasian yang baik. Dalam hal ini menuntut keakurasian yang
diperoleh dari suatu baseline itu artinya dari satu titik menuju ketitik yang lain dimana baseline yang
diperoleh akan melewati proses network adjusment untuk membuat suatu jaringan baseline menjadi lebih baik
dan kuat dalam hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai Horisontal Precition dan Vertical Precition yang
di dapat dari suatu baseline, Dalam membuat suatu jaringan baseline tentunya harus memperhitungkan
terhadap strengh of figure (SOF) dimana untuk menentukan suatu jaringan yang akan dibuat sudah kuat dan
bisa dijadikan sebagai titik titik referensi dengan orde 3 yang dalam kegiatan ini nantinya digunakan untuk
lanjutan pengukuran survei topografi.terkait titik-titik yang diamati dilapangan lama pengamatan yang
dilakukan adalah 90 menit secara prinsip semakin lama pengamatan akan semakin baik data yang akan
diperoleh. Maka Oleh Karna Itu sesuai dengan landasan teori yang tertera bahwa faktor penyebab ketelitian
baseline termasuk dalam melakukan bidang prosessing data khususnya dalam processing network adjusment
dimana dalam pengaruhnya terdapat pada nilai ketelitian horizontal presisi dan ketelitian vertikal presisi.