Abstract :
Pemanfaatan labu kuning, beras IR 64, dan beras merah sebagai bahan baku pembuatan bubur instan merupakan alternatif pangan olahan instan yang memiliki nilai fungsional yang mengandung beta karoten, karbohidrat, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi campuran jenis beras dan labu kuning serta suhu pengeringan terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan bubur instan dan menentukan variasi campuran jenis beras dan labu kuning serta suhu pengeringan yang tepat sehingga dihasilkan bubur instan yang memenuhi syarat dan disukai panelis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 2 faktor dengan 2 ulangan. Faktor pertama adalah variasi jumlah penambahan labu kuning dengan campuran beras IR 64 dan beras merah dengan perbandingan 25:75, 50:50, dan 75:25. Faktor kedua adalah suhu pengeringan sebanyak 3 taraf yaitu 150°C, 160°C, dan 170°C. Data yang diperoleh akan dihitung menggunakan metode statistik ANOVA, apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan dilakukan dengan uji beda nyata Duncan?s Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh penambahan labu kuning dengan variasi jenis beras dan suhu pengeringan terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan bubur instan. Bubur instan yang paling disukai panelis adalah bubur instan dengan perlakuan variasi campuran jenis beras dan labu kuning 75:25 serta suhu pengeringan 150°C. Bubur instan dengan perlakuan terbaik memiliki kandungan kadar air 8,76% b/b, kadar abu 2,90%, kadar protein 13,46%, kadar lemak 0,52%, kadar beta karoten 94,64 µg/g, antioksidan 18,53% dan total fenol 9,80 mg EAG/g sehingga bubur instan yang dihasilkan komposisi kimia sebagian besar memenuhi persyaratan.