DETAIL DOCUMENT
DINAMIKA RESILIENSI PADA REMAJA DENGAN KELUARGA BROKEN HOME
Total View This Week0
Institusion
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Author
Detta, Berna
Subject
BF Psychology 
Datestamp
2022-08-18 01:05:47 
Abstract :
Keluarga broken home merupakan keluarga dengan karakteristik kematian salah satu atau kedua orang tua, kedua orang tua yang bercerai, hubungan kedua orang tua tidak baik, hubungan orang tua dengan anak tidak baik, suasana rumah tangga yang tegang, orang tua yang sibuk dan salah satu orang atau kedua orang tua mempunyai gangguan jiwa. Keadaan keluarga broken home akan memberikan sebuah tekanan dan dampak yang cenderung negatif bagi remaja, maka remaja membutuhkan kemampuan resiliensi untuk mampu menghadapi permasalahan keluarga broken home tanpa melakukan hal-hal yang merusak diri remaja itu sendiri sehingga diharapkan remaja terus tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab di tengah masyarakat. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan metode pengumpulan data wawancara yang bertujuan untuk mengetahui secara mendalam gambaran dinamika resiliensi pada remaja dengan keluarga broken home. Responden utama dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan karateristik sebagai berikut : orang tua kandung bercerai di tahun serta ayah menikah lagi sebanyak 3 (tiga kali) dan pertengkaran orang tua yang terus-menerus sehingga memberikan dampak yang negatif pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memperlihatkan dinamika resiliensi cenderung sama, yaitu terbentuknya kemampuan resiliensi berdasarkan proses belajar individu dari permasalahan yang dihadapi, kemampuan individu untuk melakukan evaluasi setiap tindakan yang dilakukan dan segi spritual yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman kehidupan. Sementara itu subyek yang memiliki kemampuan optimis dan efikasi diri yang belum baik, hal ini disebabkan proses belajar individu untuk menghadapi permasalahan yang masih berkembang, ketakutan individu mengenai pengalamannya tentang keluarga broken menyebabkan kesulitan individu untuk memiliki kemampuan optimisme dan efikasi dengan baik, hal ini menyebabkan remaja cenderung ragu-ragu dengan kemampuan dirinya, berpikir bahwa permasalahan yang dihadapinya akan terjadi hingga dimasa depan. Hasil penelitian ini menujukkan dinamika resiliensi remaja dalam menghadapi permasalahan keluarga broken home, sehingga diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi remaja lain yang mengalami permasalahan serupa. Kata kunci: Resiliensi, Remaja dengan Keluarga Broken Home. 
Institution Info

Universitas Mercu Buana Yogyakarta