Abstract :
Setiap personel dalam sebuah organisasi selalu mendambakan subjective well-being dalam menjalankan tugas dimanapun berada, pemaknaan hidup yang positif merupakan hal yang sangat penting, agar manusia yang dengan berbagai latar belakang dan juga dengan berbagai subjektivitas yang dimiliki, bisa meraih subjective well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well-being, 2) pengaruh konflik peran ganda terhadap subjective well-being, 3) pengaruh dukungan sosial dan konflik peran ganda terhadap subjective well-being. Subjek penelitian sebanyak 53 orang TNI Wanita Angkatan Udara diambil dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala Likert pada masing-masing varibael. Analisis data menggunakan analisis regresi dan korelasi product moment. Hasil membuktikan bahwa: 1) Ada pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well-being sebesar 0,550 (p<0,01). 2) Ada pengaruh negatif konflik peran ganda terhadap Subjective Well-Being dengan koefisien korelasi sebesar -0,344 (p<0,01). 3) Ada pengaruh dukungan sosial dan konflik peran ganda terhadap subjective well-being, dengan koefisien regresi sebesar 10,962 (p<0,05), yang artinya kedua variabel predictor dapat berkonstribusi dalam memprediksikan subjective well-being sebesar 30,5% sedangkan sisanya 69,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.