Abstract :
Pada umumnya remaja sekolah yang mengalami situasi perundungan verbal, mendapat dampak negatif atas kondisinya kemudian menimbulkan tekanan yang membuatnya stres. Tekanan ini datang datang dari perilaku perundungan verbal yang muncul dan lingkungan sekolah yang kurang bersahabat bagi korban. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui strategi koping yang digunakan oleh korban perundungan verbal pada remaja. Penelitian ini menggunakan pengambilan data penelitian secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Prosedur pemilihan responden menggunakan metode purposive sampling dengan menentukan kriteria partisipan, yaitu remaja yang mengalami situasi perundungan verbal. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, dan dilibatkan pula tiga orang informan pendukung. Hasil dari penelitian ini yaitu ketiga partisipan memiliki strategi kopping yang sama dimana strategi koping EFC (emotional focused coping) lebih dominan daripada PFC (problem focused coping). Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang menggunakan strategi bervariasi seperti kontrol diri (self control), membuat jarak (distancing), menerima tanggung jawab (accepting responbility) dan penilaian kembali secara positif (positive reappraisal) lebih cepat untuk bangkit dan menghadapi masalah. Artinya strategi koping dipengaruhi oleh religiusitas dan penerimaan diri yang terlihat dari bagaimana partisipan menerima permasalahan yang dihadapi, pemaknaan kembali secara positif, dan melakukan penghindaran atau membuat jarak juga dilkukan oleh ketiga partisipan.