Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode dan lama pemasakan terhadap kualitas kimia dan organoleptik telur asin. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Penelitian dilaksanakan dimulai dari pembuatan telur asin itik kemudian uji kimia, di Laboratorium Chem-Mix Pratama dan uji organoleptik di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 2 x 3 faktor petama metode pemasakan yaitu direbus (P1) dan sangrai (P2). Faktor kedua yaitu lama pemasakan telur asin 15 menit (L1), 30 menit (L2) dan 45 menit (L3) masing-masing perlakuan terdiri dari tiga kali ulangan. Materi penelitian menggunakan 125 butir telur itik yang dibuat telur asin sesuai dengan perlakuan, selanjutnya data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis variansi (ANAVA), apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan?s New Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu pemasakan telur asin rebus dan sangrai tidak berpengaruh nyata terhadap Kadar Lemak, Kadar NaCl, Kadar Protein dan Organoleptik. Sedangkan Metode pemasakan rebus dan sangrai berpengaruh nyata terhadap Kadar Air, Kadar Protein, Kadar Lemak, Kadar NaCl dan Organoleptik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas kimia dan organoleptik telur asin yang terbaik adalah dimasak dengan metode sangrai dan lama pemasakan 45 menit.
Kata Kunci : Telur Asin Itik, Metode Pemasakan, Lama Pemasakan, Kualitas Kimia, Kualitas Organoleptik.