DETAIL DOCUMENT
PERJUANGAN TOKOH SENGGANI DALAM NOVEL MESKIPUN HUJAN MASIH TURUN KARYA SHABRINA WS (KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALISME)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Peradaban
Author
PURNAMA, Wulan
Subject
Psikologi Sastra; Nilai dan Pengaruh Kesusasteraan; Analisis Karya Sastra 
Datestamp
2022-10-09 04:21:42 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) unsur intrinsik novel Meskipun Hujan Masih Turun karya Shabrina Ws (Kajian Feminisme Eksistensialisme), (2) perjuangan tokoh Senggani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan feminisme eksistensialis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan baca dan catat. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Meskipun Hujan Masih Turun karya Shabrina Ws diterbitkan oleh PT. Grasido pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan salah satu kompenen triangulasi yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan unsur intrinsik yang menggunakan tema perjuangan, alur campuran, tokoh utama Senggani, latar tempat Penatu, sudut pandang orang pertama, gaya bahasa menggunakan majas personifikasi, majas ironi, majas hiperbola, dan majas retorik. Amanat yang terkadung yaitu perempuan mampu untuk memperjuangkan keinginanya untuk bekerja. Bentuk perjuangan Senggani dengan kajian feminisme eksistensialis ditemukan empat aspek yaitu pertama, perempuan dapat bekerja. Tokoh Senggani menunjukkan eksistensinya bekerja sebagai penjaga di Penatu, guru TK, dan penulis lepas di surat kabar daring guna memperoleh penghasilan tambahan dan mencapai cita-citanya sebagai penulis. Kedua, perempuan dapat menjadi seorang intelektual ditunjukkan Senggani yang memiliki kecerdasan dan berpendidikan dengan menyalurkan dengan cara mengajar di sekolah dan menulis artikel pengetahuan yang dapat memberikan informasi kepada orang lain. Ketiga, perempuan mandiri. Dilihat dari perilaku dan tindakan Senggani yang merantau ke kota Malang untuk mendapatkan pekerjaan demi membiayai kehidupannya agar tidak merepotkan orang tuanya. Keempat, perempuan yang teguh pendirian dapat dilihat dari aktivitasnya yang mampu untuk bertanggung jawab atas pilihannya untuk bekerja daripada harus menikah atas dasar perjodohan orang tua. 
Institution Info

Universitas Peradaban