Abstract :
Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya fenomena maraknya kekerasan seksual pada anak pada akhir-akhir ini, fenomena tersebut seperti gumpalan es yang setiap hari semakin membesar hingga menjadi ancaman untuk para orang tua dalam membimbing dan mengawasi anaknya. Seperti yang dilansir oleh Komnas Perlindungan Anak Indonesia (kpai) angka kekerasan seks pada anak setiap tahun meningkat anak dalam kurun waktu 2010-2015. Bukan hanya terjadi di perkotaan tetapi fenomena tersebut bahkan terjadi di kota-kota terdekat bahkan desa tempat kita berada. Seperti hasil observasi dan wawancara penulis di desa Karang Kemiri khususnya di Rt 02 Rw 02 Kecamatan Pekuncen sendiri dalam rentan waktu Juni- September 2016 terjadi 4 kasus kekerasan seksual yang terjadi pada remaja dan bukan hanya itu beliau menuturkan bahwa banyak sekali anak usia SD sudah mengerti apa itu pacaran. Mungkin bukan umur yang pas untuk mengetahui hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam pendidikan seks anak di lingkungan keluarga (studi masyarakat desa Karang-Kemiri kecamatan Pekuncen kabupaten Banyumas).
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian yaitu orang tua di Desa Karang-kemiri khususnya di Rt 02/ Rw 02 yang seluruhnya berjumlah 15 orang yang memiliki anak usia Sekolah Dasar (SD). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam pendidikan seks anak di lingkungan keluarga sebagai motivator dan figur teladan bagi anak, sebagai guru sekaligus orang terdekat untuk anak, sebagai pembentuk pribadi anak, sebagai penanam etika yang di dalamnya mencakup etika berbusana dan etika kesopanan.