Abstract :
Manusia merupakan titik sentral dari ilmu ergonomi. Keterbatasan manusia
menjadi pedoman dalam merancang suatu sistem kerja yang ergonomis. Fokus
ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia, mesin/peralatan dan
lingkungan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan
interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak bisa dipisahkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi kelelahan dalam bekerja pada aktivitas
memasang roda di Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) dengan 3
orang pekerja. Pekerja tersebut bekerja secara membungkuk dan berjongkok
dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan kelelahan. Para
pekerja pada umumnya kurang memperhatikan postur tubuh dalam bekerja.
Metode yang digunakan dalam menganalisis postur tubuh ini adalah Rapid Entire
Body Assesment (REBA) dan Ovako Work Posture Analysis System (OWAS).
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada pihak terkait dan mendesain
alat bantu kerja yang dibutuhkan. Nilai skor Rapid Entire Body Assesment (REBA)
setelah dianalisis pada aktivitas memasang roda pada kedudukannya mendapat
nilai 11 dan mendapat kategori 4 pada penilaian Ovako Work Postue Analysis
System (OWAS). yang berarti level resiko sangat tinggi dan membutuhkan
perbaikan sekarang juga. Aktivitas kedua yaitu memasang mur roda mendapat
nilai 5 pada skor Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan mendapat kategori 2
pada penilaian Ovako Work Postue Analysis System (OWAS). yang berarti resiko
sedang, perlu perbaikan di masa depan. Aktivitas terakhir yaitu mengunci mur
roda mendapat nilai 9 pada skor Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan
mendapat kategori 3 pada penilaian Ovako Work Postue Analysis System
(OWAS). yang berarti resiko tinggi, perlu perbaikan segera mungkin.