Abstract :
Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan
atau memeriksa setiap komponen dan bagian kendaraan untuk memenuhi
persyaratan teknis dan laik jalan. Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor
Pulogadung adalah salah satu unit kerja yang menyelenggarakan layanan
pengujian kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
potensi bahaya yang terkandung dalam proses pengujian teknis kendaraan
bermotor menggunakan metode Hazard Identification Risk Assesment pada Unit
Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor Pulogadung, serta tingkat resiko yang
ditimbulkan akibat dari potensi bahaya tersebut. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, data yang penulis himpun bersumber
dari seluruh penguji dilingkungan UP PKB Pulogadung. Pengumpulan data
menggunakan teknik observasi partisipatif lengkap dengan instrumen Checklist
Observasi serta ditunjang dengan adanya dokumentasi penelitian. Data dari
identifikasi bahaya serta analisis tingkat resiko pengujian teknis pada UP PKB
Pulogadung didapati hasil berupa tabel yang memuat tingkat frekuensi kejadian
dan tingkat keparahan yang ditimbulkan, yang menjadi dasar penentuan tingkat
kategori resiko proses pengujian kendaraan bermotor. Setelah mengetahui
potensi bahaya serta tingkat resiko, selanjutnya penulis merekomendasikan
teknik pengendalian potensi bahaya pengujian teknis, agar tercapainya
keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian
disimpulkan bahwa UP PKB Pulogadung belum adanya sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pengendalian terhadap potensi
bahaya dan penilaian resiko kerja penguji belum terlaksana dengan baik, serta
terdapat potensi bahaya yang dapat membahayakan penguji dalam
melaksanakan kegiatan proses pengujian kendaraan bermotor yaitu didapati
untuk penilaian resiko dalam kategori trolerabel risk 49%, kategori moderate
risk 35% dan kategori substansial risk yaitu 16%, untuk potensi bahaya dalam
gedung pengujian adalah paparan emisi gas buang kendaraan dan potensi
bahaya paling tinggi yaitu pada saat melaksanakan pengujian bagian bawah
kendaraan.