Abstract :
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor berdampak pada meningkatnya
penggunaan bahan bakar dan polusi udara. Untuk meminimalisir polusi udara
atau emisi kendaraan bermotor, maka kendaraan bermotor diwajibkan
melakukan pengujian emisi gas buang secara berkala. Selama ini dalam
pelaksanaan pengujian emisi gas buang belum memperhatikan suhu kerja mesin.
Sedangkan diketahui bahwa suhu kerja mesin dan penggunaan jenis bahan bakar
yang tepat dapat mempengaruhi hasil uji emisi gas buang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suhu
kerja mesin terhadap emisi gas buang (CO/ HC) dengan menggunakan bahan
bakar yang berbeda. Metode yang digunakan adalah eksperimen atau percobaan
menggunakan engine stand toyota 5K dengan bahan bakar pertalite dan
pertamax turbo.
Dari penelitian ini didapat hasil bahwa, besarnya pengaruh variabel terikat
CO sebesar 53.1% dan HC sebesar 65.2% yang dihasilkan pertamax turbo
dengan pengaturan sudut pengapian 20° lebih besar daripada pengaruh variabel
terikat CO sebesar 51.2% dan HC sebesar 46.2% yang dihasilkan oleh pertalite.
Dari data hasil uji emisi gas buang diperoleh nilai maksimal pada pertalite yaitu
CO sebesar 5.41% dan HC sebesar 1427 ppm, sedangkan setelah melakukan
pengaturan sudut pengapian menjadi 20° nilai maksimal pada pertamax turbo
yaitu CO sebesar 0.34% dan nilai HC 1142 ppm. Hal tersebut membuktikan
penggunaan bahan bakar pertamax turbo lebih baik daripada pertalite. Selain itu,
penelitian ini juga diharapkan untuk dapat memberikan saran kepada pengujian
agar dapat memperhatikan suhu kerja mesin sebelum melaksanakan pengujian
emisi gas buang.