Abstract :
Tingginya populasi kendaraan bermotor di Indonesia menyebabkan berbagai
dampak negatif yaitu kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara terhadap
lingkungan. Pencemaran udara diawali dengan adanya emisi gas buang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pencemaran udara berasal dari sektor
transportasi mencapai 60%, selebihnya sektor industri 25%, rumah tangga 10%
dan sampah 5% (Saepudin dan Admono, 2005). Hasil studi juga menunjukkan
bahwa bahan pencemaran udara di kota-kota besar seperti karbonmonoksida
(CO), hidrokarbon (HC), ozon, dan partikulat telah melampuai ambang batas baku
mutu udara. Pada saat dilakukan pengujian berkala di Unit Pengelola Pengujian
Kendaraan Bermotor Kedaung Angke terdapat kendaraan mobil barang yang tidak
lulus uji emisi dikarenakan usia kendaraan diatas sepuluh tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh usi
kendaraan dan jenis bahan bakar terhadap hasil emisi gas buang pada angkutan
barang. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan peneltian eksperimen
dengan data sampel yang diambil pada Unit Pengelola Pengujian Kendaraan
Bermotor Kedaung Angke.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa pengaruh usia kendaraan dan
bahan bakar terhadap emisi gas dengan rumus regresi linier berganda, yaitu untuk
hasil kadar emisi gas buang CO didapat persamaan regresi Y = -63,438 + 0,921X1
+ 0,697X2 ; kadar emisi gas buang HC didapat persamaan regresi Y = -1559,718
+ 29,236X1 + 16,129X2 dan untuk opasitas didapat persamaan Y = 91,066 +
1,445X1 ? 1,513X2. Dan besar pengaruhnya yaitu, untuk emisi gas buang CO
sebesar 4,4%, HC sebesar 39,6% dan opasitas sebesar 27,2%.