Abstract :
Salah satu persyaratan teknis adalah susunan didalamnya terdapat sitem
roda- roda yaitu ban. Dalam penggunaanya ban dapat menjadi salah satu
penyebab kecelakaan, seperti peristiwa kecelakaan yang terjadi pada tanggal 1
November 2009 antara kereta gandengan dengan bus yang disebabkan karena
ban kanan depan kereta gandengan pecah/meledak. Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, 80 persen kecelakaan angkutan
penumpang terjadi akibat pecah ban kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis ban pada kendaraan-kendaraan yang beroperasi dijalan raya.
Dalam penelitian ini penulis membagi tiga kategori kondisi ban dengan
mempertimbangkan kedalaman alur ban-nya itu sendiri. Kondisi ban tersebut
adalah bagus, sedang dan aus masing-masing memiliki kedalaman alur yang
berbeda. Kedalaman alur ban kanan sebagai X1 dan kedalaman alur ban kiri
sebagai X2 sedangkan hasil pengereman sebagai Y. Metode yang digunakan
adalah dengan mengolah data persamaaan regresi linier pada aplikasi SPSS dan
dipaparkan pada grafik.
Nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,973. Dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,947 yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas yaitu kedalaman alur ban kanan (X1)
dan kedalaman alur ban kiri (X1) terhadap variabel terikat yaitu hasil
pengereman (Y) adalah sebesar 94%.