DETAIL DOCUMENT
RANCANG BANGUN ALAT DETEKTOR EMISI CO,HC,NOx, SUHU DAN KELEBABAN PADA LORONG UJI BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN APLIKASI BLYNK
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
Author
TYOSO, HENDRASMORO WIKAN
Subject
T Technology (General) 
Datestamp
2023-06-21 05:22:59 
Abstract :
Kontribusi emisi kendaraan bermotor dalam pencemaran udara di indonesia itu mencapai 75%, di bandingkan dengan lainnya yang hanya sekitar 25%. Pada proses pembakaran pada suatu kendaraan terdapat beberapa gas yang di sebut polutan primer antara lain CarbonMonoksida (CO), HidroCarbon (HC), NitrogenOksida (NOX), SulfurDioksida (SO2), dan Timbal (Pb). Di dalam gedung pengujian, sebagian besar kegiatan menimbulkan emisi gas buang kendaraan bermotor. Gas-gas dari emisi gas buang kendaraan bermotor tersebut dapat meimbulkan dampak yang tidak baik bagi penguji kendaraan bermotor. Penelitian ini dilaksanakan diUPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Sleman dengan menggunakan rancang bangun alat detektor emisi, suhu dan kelembababn di gedung uji, alat ini menggunakan sensor MQ2, MQ7,MQ135,DHT11 dan juga blower yang di gunakan untuk mengurangi gas CO,HC,NOX di gedung Pengujian Kendaraan. Alat ini di rancang dengan tujuan mendeteksi kandungan emisi gas berbahaya yang berada dilorong pengujian kendaraan bermotor kabupaten Sleman yang sehari-hari di hirup oleh penguji dan di harapkan dapat menjadi tolak ukur unit pengujian kendaraan bermotor untuk memperbanyak fentilasi udara serta penggunaan wajib masker, agar penguji dapat mengurangi dampak emisi kendaraan yang berada di sekitarnya Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu Analisis Deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan mean atau Rata-rata serta mencari nilai kesalahan alat dengan COHC Tester. Dengan hasil Nilai Kesalahan Gas HidroCarbon (HC) pada rancang bangun dan COHC tester memiliki nilai eror 6,04%, Alat ini di pasang pada beberapa POS di UPTD PKB Kabupaten Sleman agar mengetahui jumlah kadar emisi di gedung uji. Akan tetapi penurunan kadar emisi di gedung uji kabupaten sleman hanya berangsur pelan dan tidak signifikan karena belum terlalu baiknya fentilasi udara dan belum terpasangnya blower di pengujian, maka dari itu untuk mengantisipasi penurunan emisi yang terlalu lama perlu di pasangnya blower di gedung uji. 
Institution Info

Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan