Abstract :
Peran sektor transportasi mempunyai korelasi positif dengan pembangunan
ekonomi suatu negara. Semakin maju tingkat kegiatan suatu negara, tuntuntan
akan kebutuhan transportasi akan semakin besar pula. Untuk mewujudkan fungsi
transportasi yang optimal perlu diwujudkan sistem transportasi yang berkualitas.
Untuk mendukung mewujudukan hal tersebut memerlukan tersedianya sarana
dan prasarana yang memadahi, salah satunya ialah terminal. Hal tersebut
disebabkan karena terminal merupakan salah satu prasarana penting untuk
menjamin keselamatan dan keamanan penumpang. Selain itu juga menunjang
kelancaran perpindahan orang dan pergantian moda. Dewasa ini, fungsi terminal
tersebut mulai tidak optimal terlebih dengan adanya jalur tol trans jawa yang
mengalihkan rute angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasi
permasalahan dan kebutuhan integrasi terminal dengan jalan tol di Kabupaten
Bandung serta menentukan konsep integrasi yang tepat.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Kabupaten Bandung membutuhkan
integrasi antara terminal dengan jalan tol khususnya di Cileunyi. Dari 2 (dua)
konsep integrasi yang disarankan, konsep integrasi di luar/akses jalan tol lebih
diprioritaskan dari pada konsep integrasi di dalam/sisi jalan tol sesuai dengan
hasil analisis metode MCDM dan AHP mempunyai perbandingan 57 : 43. Selain
itu, berdasarkan analisis geografis dan jaringan jalan di wilayah Cileunyi, dapat
diketahui bahwa penumpang cenderung mendekati simpul transportasi yang
memiliki keberadaan trayek pada tiap tingkatan (AKAP, AKDP dan Angkot). Hal
tersebut merupakan naluri alamiah dari penumpang yang memilih jalur terdekat
berdasarkan persepsi mereka tentang waktu, jarak, dan risiko.