Abstract :
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor menyebabkan meningkatnya konsumsi
bahan bakar dan polusi yang dihasilkan. Untuk meminimalisir polusi atau emisi
kendaraan bermotor, maka kendaraan bermotor diwajibkan melakukan pengujian
emisi gas buang secara berkala. Selain melakukan pengujian emisi gas buang
penggunaan jenis bahan bakar juga mempengaruhi hasil uji emisi gas buang. Selama
ini dalam pelaksanaan pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor belum
memperhatikan suhu kerja mesin. Sedangkan diketahui bahwa suhu kerja mesin
mempengaruhi emisi gas buang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jenis bahan
bakar terhadap kadar uji emisi gas buang (ketebalan asap/ opasitas) dengan bahan
bakar Biosolar dan Pertamina Dex. Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen atau percobaan dengan melakukan pengujian kadar opasitas dengan suhu
mesin yang berbeda pada engine stand yang sama. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan metode analisis regresi linier sederhana pada software SPSS.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa besarnya pengaruh Biosolar terhadap
emisi gas buang (ketebalan asap/ opasitas) yaitu 73.8%, sedangkan besarnya
pengaruh Pertamina Dex terhadap emisi gas buang (ketebalan asap/ opasitas) yaitu
87.8%. Dari data hasil uji emisi gas buang tersebut diperoleh nilai maksimal untuk
kadar opasitas pada Biosolar sebesar 15.7% sedangkan kadar opasitas pada Pertamina
Dex lebih rendah yaitu sebesar 10.8%, sehingga disarankan untuk menggunakan
bahan bakar Pertamina Dex. Selain mengetahui pengaruh jenis bahan bakar dan suhu
mesin, penelitian ini juga diharapkan untuk dapat memberikan saran kepada penguji
kendaraan bermotor agar memperhatikan suhu mesin sebelum melaksanakan
pengujian emisi gas buang.